Purwokerto (ANTARA) - Ahli epidemiologi lapangan dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan meskipun kasus COVID-19 menurun.
"Bagaimanapun penurunan kasus COVID-19 harus disyukuri karena menunjukkan pengendalian penyebaran COVID-19 mulai menunjukkan hasil. Kendati demikian masyarakat harus tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Dia menjelaskan, masyarakat harus tetap mewaspadai kemungkinan meningkatnya kembali kasus COVID-19 di kemudian hari.
"Waspadai kemungkinan terjadinya gelombang ketiga, harus tetap waspada dan lebih hati-hati, caranya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: BIN Daerah Jateng kembali gelar vaksinasi bagi pelajar di Banyumas
Baca juga: Bupati: Cakupan vaksinasi COVID-19 di Banyumas capai 42,6 persen
Selain itu, kata dia, bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 harus segera mendaftarkan diri.
Sementara itu dia juga mengingatkan warga agar menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat mengadakan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Terkait protokol kesehatan ini pada intinya harus selalu tetap disiplin, tidak hanya tergantung ada liburan atau tidak, karena sebaiknya menjadi kebiasaan baru dan menjadi gaya hidup untuk tetap taat prokes," katanya.
Selain itu, dia juga kembali mengingatkan agar masyarakat tidak euforia meskipun program vaksinasi sudah berjalan dan cakupannya terus meningkat.
"Meskipun cakupan program vaksinasi sudah mulai meningkat namun jangan euforia dan protokol kesehatan jangan sampai kendur. Bagi mereka yang sudah mendapat vaksinasi harus tetap menerapkan protokol kesehatan guna memproteksi diri," katanya.
Dia mengatakan seseorang yang sudah mendapat vaksin belum sepenuhnya kebal dari infeksi virus COVID-19 sehingga masih memiliki risiko tertular atau terinfeksi COVID-19.
"Vaksinasi memang memiliki manfaat untuk membentuk kekebalan serta mencegah terjadinya perburukan gejala berat bila terinfeksi, namun demikian, bukan berarti kebal sehingga masih mungkin tertular atau terinfeksi. Selain itu, jika tertular maka masih berpotensi menularkan ke orang lain," katanya.*
Baca juga: Alumni Akabri 98 gelar vaksinasi COVID-19 untuk pelajar di Banyumas
Baca juga: TNI-Bulog Banyumas fasilitasi vaksinasi COVID-19 warga Cilacap
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021