Pandeglang (ANTARA News) - Rumah Suparman dan Mapolsek Cikeusik pascabentrokan jamaah Ahmadiyah dan warga hingga kini masih dijaga polisi dan TNI dari Kesatuan Batalyon Badak Putih 320 Pandeglang.
"Kami saat ini masih melakukan penjagaan kediaman Suparman pimpinan Ahmadiyah di Kampung Pendeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang," kata Koordinator Lapangan, Ipda Surino, Jumat.
Ia mengatakan, pengamanan kediaman Suparman dan Polsek Cikeusik untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebab saat ini pelaku penyerangan telah ditetapkan tersangka kasus bentrokan jamaah Ahmadiyah yang terjadi Minggu (6/2).
Karena itu, pihaknya hingga kini masih menjaga ketat lokasi rumah Suparman dan Polsek Cikeusik.
Meskipun situasi dan lokasi Desa Umbulan Kecamatan Cikeusik relatif kondusif, tetapi pengamanan yang melibatkan 60 personel dari Polres Pandeglang dan Brimob Polda Banten tetap dilakukan.
Pengamanan diberikan selama 1 x 24 jam, terlihat dari garis polisi yang dipasang di sekitar lokasi belum ditarik.
"Kami saat ini tetap memberlakukan pengamanan ketat," katanya.
Dia juga mengatakan, pengamanan juga disebar di depan Mapolsek Cikeusik, berikut kendaraan anti huru-hara.
Mereka pengamanan di Mapolsek Cikeusik melibatkan ratusan personel, termasuk unsur TNI AD dari Kesatuan Batalyon Badak Putih 320 Pandeglang.
Pengamanan di Markas Polsek Cikeusik untuk memudahkan pengendalian massa yang datang dari Kecamatan Wanasalam karena lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Lebak.
Sementara itu, Kepala Desa Umbulan Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang, M Johari mengaku selama ini wilayahnya kondusif dan aman pascabentrokan jamaah Ahmadiyah dan warga dari luar daerah.
Saat ini kehidupan warga Desa Umbulan kembali normal dan mereka sudah pulang ke rumah masing-masing.
"Saya kira keamanan sudah kondusif dan aman, terlebih polisi masih menjaga ketat rumah Suparman pimpinan Ahmadiyah," katanya. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011