Jakarta (ANTARA) - Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Diana Yumanita mengatakan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) merupakan salah satu bagian penting dalam upaya mendorong terwujudnya Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dunia, salah satunya melalui industri busana muslim sebagai sektor prioritas.

Memasuki tahun kedelapan, penyelenggaraan ISEF merupakan konsistensi upaya Bank Indonesia, KNEKS, dan seluruh kementerian/instansi/lembaga/asosiasi terkait dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (EKSyar) nasional.

Dengan mengangkat tema "Magnifying Halal Industries Through Food and Fashion Markets for Economic Recovery", acara ini diharapkan bisa mendorong pemulihan ekonomi nasional dan menjadi kiblat EKSyar dunia, keberlangsungan ISEF 2021 kembali menyertakan pelaku usaha syariah untuk mendukung pengembangan ekosistem halal value chain, dengan fesyen muslim sebagai salah satu sektor prioritas di dalamnya.

"Indonesia ditargetkan sebagai pusat industri halal global melalui produk fesyen muslim yang merupakan komoditi potensial untuk pasar internasional. Sebagai bentuk inklusivitas strategi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, kami mengharapkan kita dapat bersama-sama berpartisipasi aktif dalam memajukan sektor fesyen muslim tanah air," ujar Diana dalam jumpa pers ISEF 2021 pada Senin.

Dalam mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dan halal produk dunia, dibutuhkan berbagai upaya promosi terpadu secara strategis dan konsisten. Untuk memasarkan fesyen muslim Indonesia ke skala global, Bank Indonesia, Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) kembali bersinergi menyelenggarakan Sustainable Muslim Fashion sebagai rangkaian acara ISEF 2021.

Baca juga: BI: Pengeluaran belanja fesyen muslim RI ke-5 terbesar di dunia

Baca juga: Delegasi Indonesia raih special award di ISEF 2021

Dengan mengusung tema "New Normal is Sustainable Fashion", Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021 menggiatkan sosialisasi konsep sustainable fashion sebagai gaya hidup baru di era new normal. Prinsip sustainable fashion sejalan dengan prinsip thayyiban (kebaikan) yang merupakan bagian dari gaya hidup halal.

"Sustainable fashion sebagai suatu gerakan dan pesan yang kuat dalam penyelenggaraan ISEF sejak pertama diselenggarakan. Kami mengajak para partisipan, baik produsen maupun konsumen untuk semakin peduli dalam menjalani gaya hidup berkelanjutan dengan memperhatikan keberlangsungan kehidupan masyarakat, keselarasan lingkungan, dan kesejahteraan bersama," kata Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC).

Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021 akan digelar secara hybrid (daring dan luring) pada tanggal 27-30 Oktober 2021 di Jakarta Convention Center (JCC) dan platform virtual ISEF. Acara ini menghadirkan fashion show, exhibition, talkshow, dan kompetisi.

Fashion show digelar di Assembly Hall JCC dengan konsep fashion parade dan di Lower Lobby JCC dengan konsep fashion presentation yang akan menghadirkan 157 fashion designer, 41 brand accessories, serta 797 tampilan karya perancang mode Indonesia.

Ada juga anggota Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) sektor fesyen dan aksesoris seperti Yunasz, Ali Charisma, Deden Siswanto, Sofie, Dian Pelangi, Ria Miranda, kami, Jenahara, Si.Se.Sa, Vivi Zubedi, Irna Mutiara, Hannie Hananto, Barli Asmara, Khanaan, Rya Baraba, Tuty Adib, Ayu Dyah Andari, Rosie Rahmadi, Eko Tjandra, Islamic Fashion Institute, dan lainnya.

Exhibition & Indonesia Halal Showcase akan diselenggarakan secara virtual (daring) melalui www.isef.co.id dan secara offline (luring) di Assembly Hall JCC yang diikuti oleh 339 pelaku usaha di sektor fesyen muslim. Mengingat pentingnya peran reseller dan buyer sebagai bagian dari ekosistem industri fesyen, ISEF tahun ini melibatkan dan menggerakkan kekuatan reseller/buyer dengan menghadirkan buyer/reseller nasional maupun internasional.

Fashion show dan exhibition akan menghadirkan produk busana muslim serta aksesori dengan mutu desain dan kualitas yang siap bersaing di pasar global serta menerapkan konsep sustainable fashion yaitu penggunaan bahan baku dan SDM lokal untuk menggerakkan perekonomian lokal namun mengacu pada inspirasi tren global dan kepedulian akan lingkungan hidup dan sosial.

Sebanyak 114 anggota IKRA yang berpartisipasi dalam perhelatan ini telah dilakukan pendampingan terlebih dulu melalui Booth Camp selama 1 bulan dengan pemberian materi tentang branding, marketing, DNA brand, business canvass, sustainable campaign, creative idea, dan financial statement.

Untuk menjaring talenta muda sebagai generasi penerus dalam industri fesyen muslim Indonesia, di panggung Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021 akan digelar penjurian 15 Finalis Modest Young Designer Competition (MYDC). Dilengkapi dengan kompetisi yang memberikan kesempatan bagi pelaku usaha yang memiliki komitmen serta semangat untuk berkontribusi nyata dalam memajukan usaha syariah hingga menembus dan besaing di pasar global melalui Muslim Fashionpreneur Competition (MFpC).

Sebagai dukungan untuk memperkuat kesiapan pelaku usaha fesyen muslim Indonesia dalam menangkap peluang pasar global, IDBC mengadakan DIASPORA TALK dalam rangkaian acara ISEF 2021 dengan menghadirkan narasumber diaspora di sektor fesyen dari berbagai negara antara lain Middle East, Eropa, Amerika, Australia, dan China.

Bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI telah diadakan Modest Fashion Meeting Series, dan atas dukungan Kementerian Perindustrian RI, fashion show akan disiarkan di ajang internasional Dubai Expo.

Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021 diharapkan dapat menstimulasi pelaku usaha fesyen muslim di tanah air untuk bangkit pasca pandemi kemudian berkreasi dan berinovasi untuk mengerakkan kembali ekosistem bisnis fesyen dari hulu hingga hilir dalam mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dan halal produk dunia.

Baca juga: LIPI kirim 13 pelajar Indonesia ke ajang internasional ISEF 2021

Baca juga: Inspirasi di balik koleksi "Yukenwerit Enitaim" Najua-Bellabaric

Baca juga: Presiden: Ekonomi syariah miliki potensi besar untuk dikembangkan

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021