Paris (ANTARA News) - Para menteri keuangan negara-negara kelompok G20 akan bertemu di Paris, Jumat dan Sabtu, untuk membahas reformasi moneter dan tindakan-tindakan bertujuan memerangi ancaman ekonomi global.
Di samping negara-negara anggota G20, perwakilan Spanyol, Uni Emirat Arab, Ethiopia, Singapura dan Equatorial Guinea akan ikut ambil bagian dalam pertemuan itu.
Para kepala organisasi ekonomi dan keuangan internasional termasuk Uni Eropa, Bank Sentral Eropa, Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) juga diperkirakan akan bergabung dalam diskusi tersebut.
Wakil Menteri Keuangan Dmitry Pankin, dan kepala Bank Sentral Sergei Ignatyev akan mewakili Rusia dalam perundingan-perundingan itu.
Diskusi ini diharapkan fokus pada reformasi yang dimaksudkan untuk memperbaiki sistem moneter global.
Prancis, yang memegang kursi pimpinan G20 putaran tahun ini, telah mengusulkan penurunan cadangan devisa di negara berkembang dan meningkatkan pengaturan arus mata uang internasional, khususnya dengan membujuk China untuk mengambil langkah-langkah menuju konvertibilitas penuh yuan.
Prancis juga mengusulkan untuk meningkatkan peran SDR (Special Drawing Rights), atau aset cadangan devisa internasional yang dapat ditukar dengan mata uang dan dapat digunakan secara bebas.
Menteri Ekonomi Prancis, Christine Lagarde, juga telah mengumumkan rencananya untuk membahas kerusakan yang disebabkan oleh spekulasi yang berkembang di pasar komoditas.
Para peserta dalam pertemuan tersebut juga diperkirakan akan membahas terciptanya sistem umum indikator yang akan memungkinkan mengungkap ketidakimbangan dalam ekonomi nasional, RIA Novosti melaporkan.
(H-AK/S004/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011