Borobudur, Jawa Tengah (ANTARA News) - Pemulihan Candi Borobudur pascaerupsi Gunung Merapi 2010 membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun, kata Direktur Sejarah dan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Yunus Satrio Atmojo.
"Pemulihan tersebut meliputi revitalisasi lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat sekitar," katanya usai penanaman pohon untuk menyelamatkan situs warisan dunia Borobudur di pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, di Borobudur, Kamis.
Ia menjelaskan, tingkat keasaman batuan Candi Borobudur hingga saat ini masih tinggi sehingga harus ditempuh upaya menghilangkan endapan abu vulkanik di struktur batuan candi.
"Khusus kegiatan ini, butuh waktu sekitar enam bulan," katanya.
Ia mengatakan, pada tahun berikutnya pekerjaan yang dilakukan masih sama yakni memonitor dan mengantisipasi timbunan abu vulkanik yang masih tersembunyi.
Bentuk Candi Borobudur yang cukup rumit dan banyak relung serta celah, katanya, harus dibersihkan dari abu vulkanik.
Tahap selanjutnya, katanya, revitalisasi lingkungan yang salah satunya melalui penanaman pohon secara bertahap untuk menghijaukan lingkungan.
Jika lingkungan dibiarkan kering atau tanpa tanaman, katanya, menimbulkan pemanasan mikro yang efeknya kurang baik untuk candi.
Ia mengemukakan, cuaca berpengaruh terhadap kondisi bebatuan candi.
Jika kelembaban di dalam bebatuan tinggi, namun cuaca ekstrim di luar, katanya, bisa merusak permukaan batu.
Selain itu, katanya, pemulihan juga menyangkut kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Ketika terjadi erupsi Merapi, kegiatan masyarakat termasuk wisata di Candi Borobudur terhenti.
Ia menyatakan pentingnya upaya mendorong orang datang kembali dan menghidupkan kembali ekonomi masyarakat kawasan Candi Borobudur.
"Untuk pemulihan itu butuh waktu dua hingga tiga tahun ke depan, sehingga kondisi akan kondusif seperti sebelum bencana, dengan catatan tidak lagi terjadi bencana erupsi Merapi seperti kemarin," katanya.
Direktur UNESCO Perwakilan Jakarta, Hubert Gijzen, mengatakan, UNESCO membantu Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata untuk melindungi kawasan Candi Borobudur dari kerusakan yang disebabkan letusan Gunung Merapi.
"Khusus untuk pembersihan batuan candi dari abu vulkanik, dialokasikan bantuan 600 ribu dolar AS," katanya.
Posisi UNESCO dalam hal ini, lanjutnya, adalah untuk mengkoordinasi operasi darurat penyelamatan Borobudur dan mengkoordinasi serta menggalang dana bersama Friends of Borobudur.
"Saat ini UNESCO telah menerima 73 ribu dolar AS dari beberapa mitra," katanya.
(H018/M029/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011