Kami minta semua menjaga keselamatan, semua agar tidak terjadi kebakaran di JakartaJakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan masyarakat terkait masalah listrik dan puntung rokok untuk mencegah kebakaran yang kerap terjadi terutama di kawasan padat penduduk.
"Jangan sampai daya listrik melebihi kapasitas, terjadi 'korslet' kemudian membuang puntung rokok. Beberapa waktu lalu kebakaran disebabkan puntung rokok dibuang sembarangan," kata Riza Patria di Jakarta, Minggu.
Riza mengharapkan masyarakat berpartisipasi menjaga dan mencegah terjadinya kebakaran apalagi banyak kawasan di Jakarta yang padat penduduk.
"Kami minta semua menjaga keselamatan, semua agar tidak terjadi kebakaran di Jakarta," katanya.
Sebelumnya, beberapa di Jakartaterjadi kebakaran beruntun di antaranya di permukiman di Pademangan, Jakarta Utara, pada Jumat (15/10) dan gudang elektronik di Mangga Dua, Jakarta Pusat, pada Sabtu (16/10).
Berdasarkan data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, sebanyak 984 kebakaran terjadi di Jakarta pada periode Januari-Agustus 2021.
Baca juga: Kebakaran di gudang elektronik Mangga Dua Jakarta Pusat
Baca juga: Polisi periksa penyebab terjadinya kebakaran di permukiman Tambora
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi mengatakan, meski jumlahnya terbilang besar, namun angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
"Frekuensi kebakaran masih di bawah tahun lalu pada periode Bulan Januari sampai Agustus di mana ada sebanyak 1.027 kasus kebakaran," kata Satriadi di Jakarta, Selasa (31/8).
Sedangkan selama tahun 2020, berdasarkan data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta yang diunggah Unit Pengelola Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika DKI, total terjadi 1.505 kasus kebakaran.
Dari jumlah itu, 938 kasus kebakaran disebabkan oleh gangguan listrik, kebocoran gas (108), puntung rokok (36) dan membakar sampah (123).
Kasus kebakaran di DKI selama 2020 paling banyak melanda bangunan perumahan sebanyak 461 unit, kemudian instalasi luar gedung (438), bangunan umum dan perdagangan (269), kendaraan (93) dan lapak (14).
Sedangkan untuk waktu kejadian, paling banyak terjadi pada malam hari antara pukul 18.00 hingga 23.59 WIB dengan total kasus 472 kasus, siang hari (400) dan dini hari (257).
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021