Jakarta (ANTARA) -
Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) menilai indikator suksesnya pembangunan bukan hanya diorientasikan soal pertumbuhan ekonomi saja.

Gus Muhaimin dalam keterangannya di Jakarta Minggu, menyebutkan indikator suksesnya pembangunan saat ini sudah berubah, karena juga bisa dilihat dari faktor kebahagiaan.

Tujuan utama setiap negara melakukan pembangunan ekonomi adalah untuk memperoleh kemakmuran, baik kemakmuran bagi negara maupun kemakmuran bagi penduduknya. Indikator keberhasilannya selama ini selalu diorientasikan pada pertumbuhan ekonomi.

“Indikator suksesnya pembangunan itu bukan hanya karena keberhasilan pembangunan infrastruktur, tetapi juga dilihat dari kesejahteraan dan kebahagiaan warganya,” kata Gus Muhaimin.

Baca juga: Puan: Jerat Pinjol ilegal sampai ke akar-akarnya

Menurut Gus Muhaimin, kebahagiaan dulu tidak dipercaya sebagai indikator keberhasilan sebuah pembangunan oleh ilmu sekularistik, tapi sekarang berbalik. Semakin bahagia seseorang atau kelompok, maka akan semakin terindikasi sukses.

Modal kebahagiaan itu, lanjut Gus Muhaimin, dimiliki penuh oleh Nahdlatul Ulama (NU). Menurut dia NU adalah organisasi besar yang tidak hanya menyandarkan masalah ekonomi dalam berjamiah, tapi juga kebahagiaan.

“Teori apapun NU itu paling relevan dan paling punya kesiapan dalam suksesi pembangunan. Karena NU punya modal kebahagiaan yang merata, orang-orang NU itu selalu bahagia. Selama NU sukses, saya yakin pembangunan nasional juga sukses,” kata Gus Muhaimin.

Ketua MUI Kabupaten Brebes KH Solahudin Masruri mengapresiasi silaturahim Gus Muhaimin dengan ulama dan kiai se Brebes-Tegal. Dia berharap silaturahim ini menjadi perantara keberkahan dalam mewujudkan rahmatan lil alamin di daerah tersebut.

Ijtimak ini saya harapkan bisa wasilah keberkahan untuk kita semua. Ahlan wasahlan Gus Ketum, kita semua bangga dan bahagia bisa silaturahim di sini,” kata Kiai Solahudin.


Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB dari Dapil Brebes-Tegal Nur Nadlifah menyatakan silaturahim kali ini dihadiri oleh 45 ulama dan kiai se Brebes-Tegal.

“Ada 45 kiai yang hadir, dan 4 kiai tidak bisa hadir karena barengan dengan acara lain,” kata Nadlifah.

Turut hadir dalam kesempatan itu Ketua Fraksi PKB DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, Ketua Dewan Syuro DPC PKB Tegal, Habib Sholeh Alathos, sejumlah pengasuh pondok pesantren di Brebes dan Tegal, serta pengurus dan kader DPC PKB Brebes dan Tegal.



Baca juga: Anggota DPR apresiasi kesigapan pemerintah berantas pinjol ilegal
Baca juga: Wakil Ketua DPR: Pelabuhan Anggrek dorong produksi pertanian

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021