mengajak warga untuk lebih siap menghadapi risiko yang akan terjadi

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito SE MM, melakukan peninjauan ke wilayah terdampak gempa di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Bangli, Minggu.

Gempa yang melanda wilayah Provinsi Bali dengan magnitudo 4,8 pada Sabtu (16/10) pukul 03.18 WIB menyebabkan kerusakan di sejumlah titik dan jatuhnya korban jiwa di mana daerah yang memiliki dampak cukup besar yakni berada di Kabupaten Bangli dan Kabupaten Karang Asem.

Menurut keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, rombongan terlebih dahulu mengunjungi posko di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem untuk memastikan bahwa proses penanganan berjalan dengan baik. Dalam kunjungan itu, Ganip menyampaikan duka yang mendalam bagi warga yang terdampak gempabumi.

"Duka cita yang mendalam terhadap korban yang terdampak, semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ujar Ganip.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun per Sabtu (16/8), pukul 18.00 WIB, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat jumlah korban jiwa meninggal dunia (MD) 2 orang, luka berat (LB) 2 orang, luka ringan (LR) 4 orang di Kabupaten Bangli dan 1 orang (MD), 11 orang (LB), 8 orang (LR) di Kabupaten Karangasem.

Baca juga: Wapres prihatin atas gempa Bali
Baca juga: Basarnas evakuasi tiga korban meninggal akibat gempa di Bali


Sementara itu, Ganip juga memastikan seluruh kebutuhan dasar terpenuhi bagi para korban terdampak sehingga dapat meringankan beban mereka.

Untuk mempercepat proses penanganan darurat, BNPB memberikan bantuan kepada pemerintah setempat berupa 443 paket lauk pauk, 152 paket tambahan gizi, 60 paket makanan siap saji dan 20 unit tenda keluarga untuk masing-masing pemerintah daerah yakni Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Bangli.

Ganip juga berpesan untuk warga tetap tenang dan jangan panik. Program-program yang telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten kota atau provinsi yang dibantu BNPB, BPBD, BMKG, Basarnas, TNI-POLRI dan Tim gabungan lainnya harus sering dilakukan sebagai bagian dari kesiapsiagaan.

Warga diminta untuk dilatih dan diberikan edukasi terkait literasi kebencanaan. Selain itu, kegiatan siskamling juga bisa dilaksanakan setiap malam. Warga berjaga untuk antisipasi risiko yg muncul seperti gempa susulan.

"Kewaspadaan dan kesiapsiagaan dibangun oleh masyarakat itu sendiri. Kepemimpinan Perangkat daerah harus bisa mengajak warga untuk lebih siap menghadapi risiko yang akan terjadi," katanya.

Baca juga: Polda Bali bagikan 100 paket sembako kepada warga Trunyan pascagempa
Baca juga: Polres Bangli salurkan paket sembako ke warga korban tanah longsor
Baca juga: Bupati-Wakil Bupati Karangasem langsung turun ke lokasi gempa

Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021