Saat ini saja burung kicau telah menjadi sektor riil yang menghidupi basis ekonomi rakyat, bahkan perputaran ekonominya Rp7 triliun/tahun.Jakarta (ANTARA) -
Ketua DPP PKB Daniel Johan akan mendorong kontes burung kicau menjadi cabang olahraga yang mendapat pengakuan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sekaligus mempertandingkannya pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI.
Kontes burung kicau, kata Daniel Johan, bisa dikategorikan olahraga karena butuh banyak gerakan, bahkan perlu strategi dan latihan intensif.
"Sebetulnya kategorisasi cabang olahraga adalah dialektika yang hampir abadi. Permainan kartu bridge, catur, sampai e-sport itu 'kan masih debatable juga," kata Daniel dalam keterangannya diterima di Jakarta, Ahad.
Menurut dia, semua cabang olahraga itu awalnya adalah sebuah permainan, hobi, yang semua tahu minim gerakan. Namun, karena dianggap butuh strategi khusus, kemudian masuk dalam olahraga otak.
"Nah, dalam kontes burung kicau, gerak strategi dan latihannya malah lebih banyak daripada permainan bridge, catur, maupun e-sport," ujarnya.
Kalau kontes burung sebagai olahraga, Daniel yakin akan membawa multiplier effect yang positif, di antaranya menambah semangat para kicau mania untuk menjaga kebugaran, melatih strategi, serta ketekunan para kicau mania.
"Belum lagi dari sisi ekonomi. Saat ini saja burung kicau telah menjadi sektor riil yang menghidupi basis ekonomi rakyat," katanya lagi.
Bisa dikatakan kicau mania sudah tumbuh menjadi industri kerakyatan yang nyata, mulai dari penangkaran, pakan, kandang, hingga event pertandingan yang faktanya lebih besar daripada banyak cabang olahraga.
"Perputaran ekonominya mencapai tujuh triliun rupiah lebih per tahun," ucapnya.
Sementara itu, pendiri komunitas kicau mania Bang Boy BNR mengatakan bahwa potensi ekonomi dan penguatan komunitas kicau mania sangat positif.
"Akan tetapi, saat ini kami menghadapi sejumlah kesulitan-kesulitan karantina yang terlalu banyak aturan dan menghambat tumbuhnya industri ini. Kami juga berharap pemerintah mempermudah upaya ekspor burung kicau," ujarnya.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021