Palembang (ANTARA News) - Kondisi jembatan Musi II Palembang memprihatinkan, karena banyak baut longgar, rusak dan hilang, sehingga tidak lagi memadai untuk menampung volume kendaraan yang melintas.
Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Jalan dan Jembatan Palembang Kementerian PU RI, Aidil Fikri, di Palembang, Rabu mengatakan timnya sudah melakukan pemantauan dan menyimpulkan kondisinya sudah tidak lagi memadai.
Dikatakannya, selain kondisi jembatan banyak baut longgar, rusak dan hilang, juga di lokasi itu sering terjadi kemacetan hingga beban jembatan tambah berat.
Menurut dia, dari hasil pengecekan timnya terdapat sedikitnya 150 baut yang longgar, rusak atau hilang perlu diperbaiki dan diganti.
Namun demikian, kata dia, meski banyak baut yang longgar atau hilang, kondisi jembatan tersebut dibilang masih aman, tetapi jika dibiarkan dikhawatirkan semakin parah.
Terlebih lagi, saat ini terkadang kendaraan yang melintas di jembatan tersebut kapasitas muatannya melebihi dari ketentuan, bahkan sesekali ada lewat truk bermuatan hingga di atas 100 ton, katanya.
Menurut dia, untuk mengantisipasi kerusakan semakin parah, pihaknya sedang mengusulkan adanya duplikasi Musi II, dan terlepas dari itu juga pembangunan jembatan Musi III sudah sangat mendesak guna mengurangi kemacetan dan penumpukan kendaraan.
Ia menambahkan, pihaknya rutin memantau kondisi jembatan di wilayah kerjanya setiap enam bulan sekali, sehingga bila di lapangan ditemukan ada bagian yang rusak segera diperbaiki.
Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra, mengatakan bahwa masalah pembangunan Musi III hingga saat ini banyak menemui kendala, termasuk masalah anggaran pembangunannya.
Menurut dia, untuk pembangunan satu jembatan membutuhkan dana yang tidak sedikit sekitar Rp800 miliar hingga Rp1 triliun.
"Yang jelas kita akan berusaha untuk meminta bantuan dan dukungan dana dari pusat termasuk bantuan asing, dengan harapan pembangunan Musi III cepat terealisasi," katanya.(*)
(T.M033/M027)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011