Tentu kalau lewat TP-PKK sendiri tahun depan baru ada program-program pendampingan kepada pelaku UMKM di yang ada di desa - desa
Sidoarjo (ANTARA) - Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur akan terus mengawal keberlangsungan usaha kecil mikro menengah (UMKM) supaya bisa bertahan di masa pandemi seperti sekarang ini.
Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo Sa'adah Ahmad Muhdlor Ali di Sidoarjo Sabtu mengatakan pihaknya akan terus berkeliling ke pelaku UMKM untuk menyerap keluhan selama pandemi COVID-19 berlangsung.
"Tentu kalau lewat TP-PKK sendiri tahun depan baru ada program-program pendampingan kepada pelaku UMKM di yang ada di desa - desa," katanya saat menemui dua UMKM di Kecamatan Wonoayu.
Perempuan yang akrab disapa Ning Sasha ini mengaku mendapat laporan kalau masih saja ada pungutan liar terkait dengan pengurusan perizinan kepada pelaku UMKM.
"Kami tadi mendapat keluhan dari pelaku UMKM yang merasa keberatan dengan adanya pungutan liar, saya harap kepada mereka yang minta jatah atau melakukan pungli itu segera berhenti, jangan menyusahkan pelaku UMKM," katanya saat melihat usaha pembuatan roti di Desa Plaosan dan pembuatan krupuk amplang serta camilan keripik usus di Desa Semambung Kecamatan Wonoayu.
"Alhamdulillah, kami menyambangi dua industri kecil menengah yang pertama industri roti dan yang kedua industri krupuk, memang ini salah satu dukungan kami terhadap pemulihan ekonomi," ucapnya.
Neng Sasha mengatakan tidak seharusnya ada pungutan liar semacam ini terutama di masa pandemi seperti ini.
Ning Sasha berharap pelaku UMKM dapat terus berkembang di tengah pandemi COVID-19. Dengan begitu pemulihan ekonomi dapat cepat tercapai.
"Keberadaan UMKM ini sangat penting karena adalah ujung tombak ekonomi suatu daerah karena UMKM itu menjadi kekuatan ekonomi masyarakat, jadi kalau di suatu daerah geliat UMKM nya tinggi maka otomatis kesejahteraan warganya terangkat dan perekonomian akan meningkat," katanya.
Baca juga: Kembangkan wirausaha desa, warga Sidoarjo dilatih kerajinan kain perca
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021