Denpasar (ANTARA News) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengirim surat kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menutup sementara seluruh siaran televisi dan radio yang jangkauannya diterima Bali, terkait Hari Suci Nyepi, Tahun Baru Saka 1933 Sabtu, 5 Maret 2011.
"Siaran televisi dan radio itu menyangkut keseluruhan, baik lokal maupun nasional, termasuk televisi berlangganan agar tidak melakukan penyiaran yang bisa diterima di Bali," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika Provinsi Bali I Made Santha, SE. MSi di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, pihaknya bersama Komisi I DPRD Bali menindaklanjuti surat Gubernur Bali sesuai aspirasi masyarakat setempat ke Kementerian Kominfo dan KPI.
Permohonan itu mendapat "lampu hijau" dari Kementerian Kominfo dan KPI, dengan harapan seluruh siaran televisi dan radio tidak melakukan aktivitas yang bisa diterima di Pulau Dewata.
Penutupan sementara itu berlangsung selama 24 jam pada hari Sabtu, 5 Maret 2011 mulai pukul 06.00 Wita hingga jam 6.00 waktu setempat keesokan harinya.
Made Santha menjelaskan, pada hari suci Nyepi tahun lalu sebenarnya sudah dilakukan penutupan sementara siaran televisi dan radio namun tidak secara menyeluruh.
Pada hari suci Nyepi Bandara Ngurah Rai dan keempat pelabuhan laut di Bali juga istirahat selama 24 jam untuk menghormati umat Hindu melaksanakan empat pantangan meliputi amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak melakukan kegiatan), amati lelungan (tidak bepergian) dan amati lelanguan (tidak mengumbar hawa nafsu maupun tidak mengadakan hiburan/bersenang-senang).
Untuk itu Gubernur Pastika juga telah bersurat kepada empat menteri Kabinet Indonesia Bersatu terkait rencana penutupan sementara Bandara Ngurah Rai dan seluruh pelabuhan laut.
Surat tersebut disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Perhubungan Freddy Numberi serta Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring.
(I006)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011