New York (ANTARA News/AFP) - Bursa saham Amerika Serikat ditutup lebih rendah pada Selasa waktu setempat, karena investor mempertimbangkan data ekonomi bervariasi dan tanda-tanda tekanan inflasi.

Dow Jones Industrial Average turun 41,55 poin (0,34 persen) menjadi ditutup pada 12.226,64, sementara indeks komposit saham teknologi Nasdaq turun 12,83 poin (0,46 persen) menjadi 2.804,35.

Pasar yang lebih luas indeks S&P 500 turun 4,31 poin (0,32 persen) pada 1.328,01.

"Laporan kenaikan harga, serta data ekonomi yang relatif membosankan, mengirim saham terhuyung-huyung langsung keluar dari pintu gerbang pagi ini," kata Andrea Kramer dari Schaeffer`s Investment Research.

"Berkat kemerosotan sektor yang meluas di antara saham energi dan operator bursa, bintang-bintang bearish tampak bersatu, dengan ketiga indeks utama pasar menetap dengan kedua kaki menguat di merah."

Sebuah laporan Federal Reserve AS menunjukkan aktivitas manufaktur di wilayah New York mempercepat jalannya pada Februari ke tingkat tertinggi sejak Juni.

Harga impor naik lebih dari yang diperkirakan, dengan 1,5 persen pada Januari, terangkat oleh lonjakan harga minyak, Departemen Tenaga Kerja mengatakan. Harga adalah 5,3 persen lebih tinggi dari pada Januari 2010, kenaikan paling tajam sejak Mei.

Penjualan eceran, indikator utama dari pengeluaran konsumen yang merupakan motor dua-pertiga dari ekonomi, melambat menjadi naik 0,3 persen lebih lemah dari yang diperkirakan pada Januari, tetapi badai salju yang parah di banyak negara tampaknya menjadi salah satu faktor.

ExxonMobil, komponen Dow terbesar, adalah blue-chip pencatat penurunan paling curam. Saham perusahaan minyak ini merosot 2,28 persen menjadi 82,97 dolar setelah raksasa energi itu menyesuaikan angka cadangannya yang memicu kekhawatiran tentang melemahnya permintaan minyak.

Chevron, perusahaan minyak dan gas terbesar kedua AS, tergelincir 0,63 persen menjadi 96,34 dolar. Perusahaan berencana untuk mengajukan banding atas putusan pengadilan di Ekuador yang memerintahkan untuk membayar sekitar 8 miliar dolar karena menyebabkan kerusakan lingkungan di kawasan Amazon.

Wall Street juga mempertimbangkan diselesaikannya kesepakatan untuk Deutsche Boerse Jerman untuk membeli New York Stock Exchange, menciptakan bursa saham terbesar di dunia.

Saham NYSE jatuh 3,4 persen menjadi 38,12 dolar setelah pengumuman oleh kedua operator pasar saham tersebut sebelum pasar dibuka.

Perusahaan pengiriman paket FedEx menurunkan prospek pendapatannya, mengutip gangguan badai musim dingin di AS dan Eropa dan kenaikan harga BBM. Saham FedEx naik 2,1 persen menjadi 95,98 dolar.

Jaringan hotel Marriott International naik 1,1 persen menjadi 41,46 dolar setelah mengumumkan akan membagi usahanya menjadi dua perusahaan publik.

Kerugian di pasar menyusul sesi lesu pada Senin yang mengakibtakn Dow turun sedikit, 0,04 persen.

Pasar obligasi datar. Imbak hasil pada obligasi Treasury 10-tahun naik tipis menjadi 3,616 persen dari 3,614 persen pada Senin, sementara yield obligasi 30-tahun turun menjadi 4,665 persen dari 4,666 persen.

Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah. (*)

(ANT/A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011