Jayapura (ANTARA) - Kontingen Jawa Barat boleh berbangga dengan prestasi yang ditorehkan atlet-atlet mereka sehingga menjadi pengumpul medali terbanyak dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Papua .
Jabar yang ketika menjadi tuan rumah PON XIX/2016 tampil sebagai juara umum, membuktikan bahwa mereka bukan "jago kandang" dengan menjadi kampiun di Papua.
Kontingen Tanah Pasundan itu mengoleksi 133 medali emas, 105 perak dan 115 perunggu.
Tapi senyatanya, kebanggaan bukan hanya milik Jabar, karena sejumlah daerah juga mencatat peningkatan prestasi di PON XX ini, dibanding dengan prestasi di PON sebelumnya lima tahun silam.
Yang pasti adalah tuan rumah Papua, yang di PON XX tahun ini mengumpulkan 93 emas 66 perak dan 102 perunggu.
Dalam klasemen umum akhir, Papua berada di urutan keempat, di bawah Jabar, DKI Jakarta dan Jawa timur.
Baca juga: Papua ancam posisi Jawa Barat di puncak klasemen PON Papua
Artinya Papua melonjak tiga tingkat dibanding posisi mereka pada PON 2016 ketika kontingen Bumi Cenderawasih menempati urutan kedelapan dengan 17 emas 19 perak dan 32 perunggu.
Lonjakan luar biasa Papua terutama dalam perolehan medali. Jika empat tahun lalu Papua hanya menguasai beberapa cabang yang menyumbangkan emas, kini Papua sudah bisa berbicara papan atas berbagai cabang olahraga.
Medali emas yang dikoleksi Papua mulai dari cabang yang kurang populer seperti kriket dan muaythai, hingga cabang paling digemari di Indonesia yakni sepak bola, dimana tim Papua di final menaklukkan Aceh 2-0.
Prestasi luar biasa ini juga sebagai tantangan bagi Papua yang kini memiliki fasilitas-fasilitas olahraga berstandar internasional peninggalan PON 2021, untuk bisa mempertahankannya di saat mereka tidak menjadi tuan rumah pada PON ke-21 di Aceh dan Sumut tahun 2024.
Label "Provinsi Olahraga" tentunya harus diwujudkan Papua dengan prestasi berkelanjutan di bidang ini.
Baca juga: Ridwan Kamil: Kemenangan PON Papua bukti Jabar bukan "jago kandang"
Baca juga: Jabar siapkan bonus ratusan juta rupiah untuk peraih emas PON Papua
Copyright © ANTARA 2021