Kalau musim kemarau kan panas, sementara musim hujan kan lembab virus gampang berkembang

Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan belum akan memperketat PPKM sebagai langkah antisipasi naiknya kasus COVID-19 yang kerap terjadi selama musim hujan.

"Untuk kembali mengetatkan kegiatan, kita menyesuaikan dengan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) yang berlaku," kata Riza dalam pesannya di Jakarta, Jumat.

Baca juga: DKI dorong penemuan kasus COVID-19 secara aktif

Meski demikian, Riza menyebut peringatan tersebut perlu disampaikan ke masyarakat karena berdasarkan laporan yang diterimanya, ada potensi penyebaran COVID-19 lebih cepat saat musim hujan dibandingkan musim kemarau.

"Kalau musim kemarau kan panas, sementara musim hujan kan lembab virus gampang berkembang, jadi secara umum demikian (menurut penelitian) tujuannya supaya semua lebih patuh, taat, disiplin dalam menjalankan prokes," tutur Riza.

Baca juga: Pertamina-YIIM beri pelatihan hidroponik bagi warga terdampak COVID-19

Sementara itu, untuk kesiapan tenaga kesehatan sendiri, Riza mengaku tidak ada kendala berarti dengan berkaca pada gelombang kedua COVID-19 yang penyebarannya tinggi, Jakarta bisa mengendalikan COVID-19.

"Dalam posisi yang tinggi saja kita alhamdulillah bisa mengendalikan, apalagi sekarang bisa kendalikan secara signifikan," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mewanti-wanti masyarakat agar lebih hati-hati jelang memasuki musim hujan. Menurut Riza, musim penghujan berpotensi membuat COVID-19 lebih cepat menyebar.

Baca juga: Pemkot Jakbar ingatkan warga taat prokes antisipasi lonjakan kasus

"Kepada masyarakat kami minta melaksanakan prokes dan PPKM Level 3, apalagi kita memasuki musim hujan, berpotensi penyebaran COVID-19 lebih cepat," kata Riza di kompleks DPRD DKI, Kamis (14/10).

Lebih dari itu, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta itu tak ingin Ibukota terkena gelombang ketiga COVID-19 pada akhir tahun 2021 mendatang.

Guna mengantisipasi hal itu, Riza mengatakan akan mengejar target 11,4 juta vaksinasi rampung pada November 2021.

Riza optimis target tersebut akan selesai lebih cepat dari target semula yakni Desember 2021.

"Insya Allah kalau melihat data seperti ini, insya Allah bulan depan juga sudah selesai kita harapkan, dari target akhir tahun selesai, kita lebih awal dari target sebelumnya," kata Riza.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021