Helsinki (ANTARA News) - Ledakan menewaskan satu tentara Finlandia di propinsi Samangan, Afghanistan utara, pada Selasa, kata tentara.
"Penjaga perdamaian itu dalam perjalanan ke lapangan tembak saat ledakan tersebut terjadi," kata pernyataan tentara, seperti dikutip AFP.
"Ledakan itu menyebabkan kendaraan pasukan penjaga perdamaian tersebut terguling, menewaskan Letnan Jukka Kansonen," kata pernyataan itu tanpa merinci apakah ledakan tersebut disebabkan oleh bom jalanan atau jenis lain dari perangkat itu.
Ledakan itu terjadi di dekat kota Aybak.
Kansonen adalah tentara kedua Finlandia tewas di Afghanistan sejak negara Nordik itu mulai ikut dalam Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan persekutuan pertahanan Atllantik utara NATO di negara terkoyak perang tersebut pada 2002.
Tentara pertama tewas dalam ledakan bom jalanan pada 2007.
"Saya menyampaikan belarasa terdalam kepada keluarga dan teman penjaga perdamaian itu, yang tewas dalam tugas," kata pernyataan Presiden Finlandia Tarja Halonen.
Keluarga Kansonen sudah diberitahu dan persiapan berlangsung untuk membawa jasadnya kembali ke Finlandia untuk dimakamkan, kata tentara.
Finlandia memiliki sekitar 180 tentara di Afghanistan, kebanyakan di pangkalan ISAF di utara, dekat kota Mazar-i-Sharif, di bawah kepemimpinan Swedia.
Hampir setengah dari rakyat Finlandia ingin pasukan mereka ditarik dari Afghanistan, meskipun sebagian besar mendukung Finlandia terus membantu membangun kembali masyarakat di negara bergolak itu, kata jajak pendapat pada tengah November 2010.
Dalam jajak pendapat pertama dalam pertanyaan apakah Finlandia harus mempertahankan kehadiran tentaranya di Afghanistan, 48 persen petanggap menyatakan negara Nordik itu harus mengakhirinya.
Sementara itu, 46 persen menyatakan berpikir bahwa pasukan itu harus tetap di Afghanistan, kata jajak pendapat Taloustutkimus atas 1.017 orang, yang ditugaskan bagian dari kementerian pertahanan Finlandia.
Sebagian besar rakyat Finlandia, 67 persen, ingin negara mereka tetap hadir di Afghanistan.
Di antara mereka, 77 persen menyatakan ingin Finlandia ikut dalam membangun demokrasi dan masyarakat di Afghanistan.
Dari yang ingin Finlandia terlibat di Afghanistan, 67 persen ingin Finlandia ambil bagian dalam pelatihan polisi Afghanistan dan 53 persen ingin negara mereka melatih tentara Afghanistan.
Tapi hampir sepertiga dari rakyat itu, 27 persen, ingin Finlandia menghentikan keterlibatan di Afghanistan.
Jumlah tentara Finlandia dalam ISAF akan menjadi 195 pada Mei 2011, kata juru bicara kementerian pertahanan Finlandia Jyrki Iivonen kepada kantor berita Prancis AFP.
Finlandia berharap menarik tentara dari Afghanistan secepatnya, kata Menteri Luar Negeri Alexander Stubb pada tengah September.
"Dalam kenyataan, itu berarti antara tiga hingga enam tahun," katanya kepada wartawan setelah berbicara pada acara kebijakan luar negeri, yang diselenggarakan Presiden Tarja Halonen di Helsinki.
Stubb menekankan bahwa itu hanya mungkin jika tanggung jawab keamanan dalam negeri berhasil dialihkan ke pasukan keamanan Afghanistan.
Wanita juru bicara menteri itu, Sanni Grahn-Laasonen, mengatakan kepada AFP bahwa tanggapan Stubb itu bukan tanda perubahan kebijakan utama dan bahwa Finlandia akan cermat mengikuti perkembangan sekutu ISAF-nya serta keadaan di Afghanistan.
"Finlandia tidak akan secara sepihak memutuskan mundur," katanya. (B002/M016/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011