Jayapura (ANTARA) - Upacara penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Jumat malam, menampilkan tarian adat Provinsi Aceh dan Sumatera Utara yang bakal menjadi tuan rumah bersama pesta olahraga nasional empat tahunan itu 2024 mendatang.

Tarian dari Aceh menampilkan Ratoh Duek, sedangkan dari Sumatera Utara mempertontonkan tarian adat khas Nias, Karo, dan Toba.

Setelah itu, sejumlah penari Papua menampilkan tarian Serui Kotaku dan Asaibori yang mempunyai makna kebersamaan.

Tarian-tarian tersebut ditampilkan tepat setelah bendera PON diserahkan dari Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman kepada Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah yang mewakili Gubernur Aceh, serta Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.

Usai PON Papua, ajang multicabang nasional empat tahunan tersebut untuk pertama kalinya akan digelar di dua provinsi. Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menpora Nomor 71 tahun 2020 tentang penetapan pemerintah provinsi Aceh dan pemerintah Sumatera Utara sebagai tuan rumah pelaksana Pekan Olahraga Nasional XXI 2024.

Baca juga: Lukas Enembe: Kita berjumpa lagi di ufuk barat matahari terbenam

PON Papua yang dibuka 2 Oktober oleh Presiden Joko Widodo secara resmi ditutup oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Jumat malam 15 Oktober ini.

Upacara penutupan PON dimeriahkan sejumlah selebritas dalam negeri antara lain NOAH, Saykoji, Iwa K, Yura Yunita, dan Andi Rianto, selain juga selebritas asal Papua seperti Nogei, dan Blasta Rap Merauke,

Pada PON ke-20 ini, Jawa Barat kembali menjadi juara umum sehingga mengulangi kesuksesan pada PON 2016. Jawa Barat mengumpulkan 133 medali emas, 105 medali perak, dan 115 perunggu.

Kontingen DKI Jakarta menempati posisi kedua dengan 110 medali emas, 91 medali perak, dan 100 perunggu, sedangkan posisi ketiga ditempati Jawa Timur yang mengumpulkan 110 emas, 89 perak, dan 88 perunggu.

Sementara itu, tim tuan rumah Papua finis urutan keempat dengan 93 medali emas, 66 medali perak, dan 102 perunggu.

Baca juga: Masyarakat tonton penutupan PON Papua di pinggir Jalan Sentani

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021