Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemkes) mendorong perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat dengan peningkatan konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal.
"Perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat dapat dilakukan melalui peningkatan pola konsumsi pangan masyarakat yang berbasis sumber daya pangan lokal," kata Direktur Gizi Masyarakat Kemkes RR Dhian Probhoyekti dalam wicara virtual Hari Pangan Sedunia, Pastikan Ketersediaan Pangan yang Sehat di Jakarta, Jumat.
Dia menilai saat ini adalah momentum untuk memanfaatkan pangan lokal sesuai dengan prinsip gizi seimbang untuk menyehatkan Indonesia.
Kemkes memastikan program pemerintah, khususnya perbaikan gizi dapat berjalan dengan baik karena perwujudan masyarakat bergizi juga menjadi bagian penting dalam kontribusi perbaikan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.
Baca juga: Jakarta Pusat panen ikan untuk ketahanan pangan dan gizi warga
Baca juga: HUT ke-76 RI, ahli gizi minta masyarakat jaga kandungan nutrisi pangan
Dhian mengatakan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan salah satunya ditandai dengan kemandirian pangan di tingkat keluarga juga kualitas gizi yang memadai.
Dia menuturkan beberapa tantangan diantaranya meningkatnya jumlah penduduk yang pesat menyebabkan kemampuan penyediaan pangan semakin terbatas, dan pemahaman masyarakat yang kurang tentang makanan sehat dan aman.
Tantangan tersebut perlu diantisipasi dengan kebijakan dan tindakan yang tepat agar tidak berdampak pada terjadinya krisis pangan yang menyebabkan dampak pada status gizi dan kesehatan.
Kementerian Kesehatan telah menyiapkan pedoman tentang media edukasi yang dapat digunakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya makanan bergizi dan aman.
Pada saat pandemi seperti saat ini, asupan makanan bergizi yang merupakan upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan untuk dapat bertahan dan beradaptasi, semakin menurun. Dari beberapa penelitian, ditemukan daya beli masyarakat juga semakin menurun.
Oleh karenanya, Dhian menuturkan perbaikan gizi harus dilaksanakan secara lintas sektor mulai dari proses produksi pangan, pengolahan, distribusi hingga konsumsi pangan di tingkat rumah tangga dengan kandungan gizi yang cukup dan seimbang serta terjamin keamanannya dalam rangka mencapai status gizi yang baik.
Menurut dia, peningkatan pemahaman atau upaya mengedukasi masyarakat juga semakin penting terkait makanan sehat lokal yang dapat dijangkau masyarakat untuk memenuhi gizi seimbang.
Untuk memastikan makanan sehat dan aman, masyarakat juga perlu membaca label pada produk pangan olahan seperti tanggal kedaluwarsa, dan komposisi sesuai kebutuhan. Mengonsumsi makanan sehat dan aman merupakan bentuk investasi diri yang akan menunjang kehidupan yang sehat dan produktif.*
Baca juga: Pergizi Pangan Indonesia minta Dashat BKKBN perhatikan gizi ibu hamil
Baca juga: Makanan berbasis pangan lokal berpotensi cegah masalah gizi baduta
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021