Langkah-langkah yang telah mereka ambil sejauh ini meyakinkan, tapi masih ada jalan panjang yang harus dilalui, dan Amerika Serikat telah menyatakan dengan jelas siap untuk membantu dengan cara apapun yang sesuai

Washington (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Senin, mengatakan militer Mesir sejauh ini telah mengambil langkah-langkah yang "meyakinkan" menuju reformasi demokratis, namun tetap mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan menawarkan bantuan AS.

"Ini adalah saat yang sangat menantang untuk militer Mesir," kata Hillary kepada wartawan saat berkunjung ke Kongres AS, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Langkah-langkah yang telah mereka ambil sejauh ini meyakinkan, tapi masih ada jalan panjang yang harus dilalui, dan Amerika Serikat telah menyatakan dengan jelas siap untuk membantu dengan cara apapun yang sesuai,"katanya.

Hillary mengutip hubungan antara militer Washington dan Kairo yang telah berlangsung lama, yang disebut oleh para ahli sebagai faktor kunci dalam upaya militer Mesir menangani aksi protes yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengakhiri masa kekuasaan mantan Presiden Hosni Mubarak selama tiga dasawarsa.

"Saya pikir militer Mesir menunjukkan komitmen yang sangat kuat untuk rakyat Mesir dalam upayanya membatasi dan memberikan dukungannya terhadap hak mereka untuk berunjuk rasa," kata diplomat tertinggi AS itu .

"Mereka sekarang sedang diminta untuk menunjukkan tanggung jawab yang tidak ada dalam buku panduan untuk perwira muda - bagaimana memimpin sebuah negara menuju suatu transisi yang damai, penuh arti dan tertib, untuk masa depan yang demokratis, "katanya.

"Sejauh ini mereka telah menunjukkan keseriusan tujuan dan komitmen untuk menyelenggarakan masa transisi yang kita harapkan akan mengarah pada pemilihan umum yang bebas dan adil" dan untuk reformasi demokrasi yang luas dan pemerintah yang inklusif, kata Clinton.

"Kami akan terus bekerja, bukan hanya dengan militer, tapi juga dengan masyarakat sipil dari berbagai perwakilan dari seluruh penjuru Mesir secara mendalam," katanya.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011