Jangan justru ribut sendiri dan saling salah menyalahkanJakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak Umat Islam untuk mencontoh perilaku Nabi Muhammad SAW yang selalu menyelesaikan segala permasalahan secara damai dan bermartabat.
Dalam sambutannya pada acara Dzikir Akbar yang digelar oleh Majelis Rasulullah SAW di Halaman Selatan Monumen Nasional, Jakarta, Selasa, Presiden SBY juga mengingatkan kepribadian dan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW yang mengubah kehidupan bangsa dan negaranya pada saat itu dalam arah yang baik dan cara yang bertahap.
"Rasul memberi contoh bahwa hijrah atau melakukan perubahan besar itu mesti dilaksanakan dengan bijak, arah yang benar, secara bertahap dan semua permasalahan hendaknya dapat diselesaikan secara damai dan bermartabat," tuturnya.
Apabila setiap Umat Islam Indonesia secara sungguh-sungguh mencontoh sifat dan cara hidup Nabi Muhammad, Presiden meyakini Bangsa Indonesia akan senantiasa diberkati dan dirahmati oleh Allah dan semua perjuangan Bangsa Indonesia akan berhasil.
"Marilah kita contoh dan pedomani sifat dan kepribadian Nabi Muhammad SAW yang bijak, teduh, dan penuh pengayoman. Marilah kita contoh dan pedomani kepemimpinan, kebijakan Nabi Muhammad yang mampu mengubah kehidupan masyarakat majemuk dari keadaan penuh kemungkaran menuju masa depan penuh cahaya iman," ajak Presiden.
Dalam sambutannya, Presiden yang mengenakan setelan baju koko berwarna putih dan berpeci hitam itu juga mengajak Bangsa Indonesia untuk tidak menyerah dalam menghadapi segala ujian dan cobaan yang berat.
Justru, lanjut dia, dalam keadaan sulit Bangsa Indonesia harus lebih kompak, tegar, dan bersatu.
"Jangan justru ribut sendiri dan saling salah menyalahkan," ujarnya.
Kepala Negara juga mengakui meski banyak program pemerintah telah berhasil dijalankan namun pemerintah yang dipimpinnya masih memiliki banyak pekerjaan rumah harus diselesaikan.
"Terhadap itu semua, pemerintah akan terus berikhtiar, berupaya, bekerja untuk mengatasi masalah, memajukan bangsa, dan meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Sementara itu, pimpinan Majelis Rasulullah Habib Munzir Bin Fuad Al Musawa dalam khotbahnya mengingatkan Umat Islam terhadap kerukunan hidup dan toleransi yang dikembangkan oleh Umat Islam pada masa Rasulullah dengan umat beragama lain.
Umat Islam, menurut Habib Munzir, sejak lahirnya sudah terbiasa hidup rukun berdampingan dan mengembangkan hubungan perdagangan dengan umat beragama lain.
Di sela-sela khotbahnya, Habib Munzir menyampaikan kisah-kisah kehidupan Nabi Muhammad yang tidak pernah ingin berniat menyakiti perasaan dan mengecewakan orang lain meski orang lain itu telah berbuat kesalahan.
Di ujung khotbahnya yang dihadiri ratusan ribu jamaah Majelis Rasulullah, Habib Munzir mendoakan Presiden Yudhoyono yang disebutnya sebagai ayahanda agar dipanjangkan usianya dan dibimbing Allah SWT dalam menjalankan seluruh tugasnya.
Dizkir Akbar Majelis Rasulullah yang rutin digelar setiap tahun juga dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono serta menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksnono, Menteri sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan Menteri Pendidikan Nasional M Nuh.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011