Pontianak (ANTARA News) - Nelayan di Kalimantan Barat hingga saat ini kesulitan mendapatkan kredit usaha rakyat dari perbankan, kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kalbar, Kistoro.
"Kebijakan KUR yang dicanangkan Pemerintah dan disalurkan melalui perbankan belum sampai di nelayan. Nelayan belum ada yang mendapatkan pinjaman KUR," katanya saat dihubungi di Pontianak, Selasa.
Menurut dia, para nelayan sangat membutuhkan dana pinjaman untuk modal usaha dan pekerjaannya, karena saat ini di tengah perubahan cuaca dan iklim yang tak menentu, kalau nelayan hanya mengandalkan hasil dari menangkap ikan tidak bisa cukup untuk kehidupan sehari-hari.
Ia menyesalkan KUR telah disalurkan perbankan ke berbagai lapisan masyarakat, padahal banyak di antaranya hanya untuk kredit konsumsi.
Ia mengatakan, kalau nasib nelayan hanya diserahkan pada kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) atau dinas-dinasnya saja, maka tak akan banyak mengubah kesejahteraan mereka.
"Saya melihat peran KKP saja tak cukup. Perlu lintas sektor untuk menangani nasib nelayan, seperti perbankan dengan KUR," kata Kistoro.
Ia mengatakan, adanya kredit bagi nelayan bisa mendorong mereka menciptakan peluang produktifitas ekonomi baru, seperti pengolahan ikan, perubahan dari hanya nelayan tangkap menjadi nelayan budi daya ikan, juga bisa memelihara unggas seperti bebek atau berkebun, seperti kebun kelapa.
Selain itu, nelayan perlu dibantu secara simultan dalam pemberdayaan dirinya dengan didampingi penyuluh perikanan.
Menurut dia, penyuluh tersebut bisa mengajarkan dan membimbing nelayan mengenai cara dan waktu yang tepat dalam menangkap ikan laut, melakukan budi daya ikan, cara panen ikan atau pun pengolahan dan pemasaran ikan.
"Kita berharap ikan yang ditangkap atau dipanen ini bisa diolah sehingga memiliki nilai tambah dan akan meningkatkan pendapatan nelayan," katanya. (Z004/S016/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011