Lahan tersebut telah dibebaskan pemerintah Sulbar dengan anggaran sekitar Rp2 miliar melalui APBD 2010, katanya di Mamuju, Selasa.
Menurut dia, kampus Unsulbar yang saat ini statusnya masih swasta juga akan berubah status menjadi universitas negeri setelah memenuhi 30 persyaratan.
Menurut dia, karena sudah memenuhi syarat menjadi kampus negeri maka Wapres Boediono yang akan berkunjung ke Sulbar pada 18 Februari mendatang akan meresmikan Unsulbar menjadi Universitas Negeri.
Kampus Unsulbar merupakan salah satu universitas yang didirikan Pemerintah Provinsi Sulbar, tetapi masih dinaungi sebuah yayasan, sehingga statusnya akan terus diupayakan ditingkatkan dari swasta menjadi kampus negeri.
Ia mengatakan, peningkatan status menjadi kampus negeri itu dilakukan agar Unsulbar mendapatkan subsidi pendidikan dari pemerintah pusat.
"Pada tahun ini pemerintah pusat berencana memberikan bantuan anggaran pendidikan sekitar Rp125 miliar untuk Unsulbar, namun karena status Unsulbar masih swasta, maka bantuan itu batal diberikan," katanya.
Ia mengatakan, Unsulbar akan memiliki 10 fakultas ditambah satu program pascasarjana, dengan jumlah mahasiswa sekitar 25 ribu orang, sementara tenaga dosennya sekitar 1.250 orang, dan staf administrasi 625 orang.
"Pembangunan Unsulbar akan membutuhkan biaya sekitar Rp350 miliar dan memerlukan waktu hingga 10 tahun untuk bisa beroperasi secara normal," katanya. (MFH/S016/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011