Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pakar pendidikan dunia mencari solusi terkait permasalahan pendidikan pasca-COVID-19 melalui forum EdHeroes Asia yang dimulai dari Indonesia pada 16 Oktober.
“Melalui EdHeroes Asia Indonesia Chapter ini, kami harap bisa bekerjasama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di mana pun mereka berada,” ujar Dewan Penasehat EdHeroes, Cecilia Vaca Jones, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan pandemi membuat perubahan yang sangat drastis pada semua bidang di dunia, tak terkecuali dunia pendidikan. Sekolah, perguruan tinggi dan lembaga pendidikan diminta untuk melakukan penyesuaian dalam melangsungkan kegiatan belajar mengajar.
Baca juga: Mendikbudristek apresiasi dunia industri dukung pendidikan vokasi
Akan tetapi memasuki tahun kedua pandemi COVID-19, setengah dari populasi siswa di tingkat global masih terdampak penutupan sekolah yang berpotensi menyebabkan hilangnya proses pembelajaran siswa. Tidak hanya siswa, orangtua dan keluarga juga menghadapi sejumlah tantangan tersendiri.
“Untuk itu, kami hadir untuk memberikan jawaban melalui gerakan yang berfokus memberikan paradigma baru atas berbagai tantangan yang muncul di dunia pendidikan. EdHeroes menggabungkan nilai-nilai fundamental kekeluargaan, diskusi serta sosialisasi kebijakan dan peraturan, hingga pemikiran sosok aktivis pendidikan dan ikon pemuda yang senantiasa aktif menggaungkan literasi,” terang dia.
EdHeroes merupakan forum bagi para pelajar dan mahasiswa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pengusaha yang bergerak di bidang pendidikan, filantropi, dan pemerintah di berbagai negara untuk bersama-sama menciptakan ekosistem pendidikan global yang lebih baik.
Setelah Indonesia, forum tersebut kembali diselenggarakan di negara Asia lainnya seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Laos, Jepang, India, Taiwan, dan Turki.
Sejumlah pembicara akan hadir mulai dari CEO Queen Rania Teacher Academy Dr Osama Obeidat dari Jordania. Kemudian, ada Harry Patrinos selaku Practice Manager World Bank Education dari Amerika Serikat, Fabien Roudier selaku People Analytics and Global Projects Manager, Institution for a Global Society Corporation (IGS) dari Jepang, dan lainnya.
Sejumlah tokoh pemuda, kepala daerah, aktivis pendidikan, juga turut ambil bagian mulai dari Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia, Pendiri Sekolah Murid Merdeka Najeela Shihab, Co-Founder dan Direktur Sokola Rimba Butet Manurung, Ketua LPAI Seto Mulyadi, Anggota DPR Puteri Komarudin, hingga Walikota Semarang Hendrar Prihadi.
Sejumlah menteri juga akan mengisi sesi ministerial talk yang akan berbicara tentang kebijakan dan pendidikan. Selain itu, EdHeroes Asia Indonesia Chapter juga menggandeng komunitas anak muda seperti ID Next Leader untuk membantu menyukseskan acara itu.
Baca juga: Presiden ingatkan pentingnya kemampuan adaptasi dalam dunia pendidikan
Baca juga: Dekan: MBKM berikan perubahan besar pada dunia pendidikan tinggi
Baca juga: Literasi dan numerasi dalam transformasi dunia pendidikan Indonesia
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021