Paris (ANTARA News) - Aktivitas ekonomi aktivitas diperkirakan mengalami akselerasi di negara-negara kaya, meskipun China akan melihat "penurunan" dalam ekspansi fenomenalnya, OECD mengatakan pada Senin.

Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan yang berbasis di Paris ini mengatakan bahwa pada Desember "indikator komposit terkemuka (CLIs)", dirancang untuk mengantisipasi titik balik dalam kegiatan ekonomi," menunjukkan berlanjutnya ekspansi moderat", demikian AFP melaporkan.

Pertumbuhan itu akan menjadi "relatif kuat" untuk Jerman, Jepang dan Amerika Serikat, dengan pandangan yang lebih moderat untuk Kanada, Prancis dan Inggris, dan "tanda-tanda bangkit dari penurunan di Italia".

OECD merevisi turun prediksi terbaru untuk China.

"Data baru untuk China menunjukkan kelesuan, membalikkan tanda-tanda tentatif dari momentum pertumbuhan kembali yang dilaporkan dalam penilaian bulan lalu," kata OECD dalam laporannya.

Namun segala sesuatu adalah relatif.

Data yang dirilis Senin menunjukkan China telah menyusul Jepang sebagai ekonomi dunia terbesar kedua, dengan hanya Amerika Serikat depannya.

CLI untuk India juga "menunjukkan ke arah perlambatan, meskipun a angka Rusi menunjukkan ekspansi.  (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011