Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt.) Deputi Konservasi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Multi Siswati mengatakan bahwa ANRI akan menominasikan arsip perjuangan Kartini dan Kongres Perempuan Indonesia Pertama di program "Memory of the World" (MoW) oleh UNESCO.
"Berdasarkan hasil identifikasi tim ANRI dan kajian tim BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional, red.), maka terindentifikasi khazanah arsip yang berpotensi (untuk MoW, red.), adalah arsip Kartini dan arsip Kongres Perempuan Indonesia I Tahun 1928,” kata Siswati dalam seminar bertajuk “Persiapan Arsip Gender Sebagai "Memory of the World" yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube Arsip Nasional RI, Jumat.
Nilai-nilai perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak pendidikan perempuan, tutur ia melanjutkan, terekam dalam arsip dan diceritakan dari generasi ke generasi, bahkan lintas negara. Oleh karena itu, arsip perjuangan Kartini memiliki potensi penominasian bersama dengan negara lain sebagai "MoW".
Hal serupa juga berlaku pada peristiwa Kongres Perempuan Indonesia I. Siswati berkata bahwa kongres tersebut memiliki signifikansi gender responsif yang dihadiri oleh lebih dari 1.000 orang dan diikuti oleh 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.
Kongres Perempuan Indonesia I bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, terutama dalam bidang pendidikan dan pernikahan.
Baca juga: Pakar: Meratus berpeluang besar jadi UNESCO Global Geopark
Baca juga: Ibu Negara inginkan rendang dicintai dunia dan diakui UNESCO
"Diharapkan dapat membangun awareness terhadap kesetaraan gender melalui arsip sebagai sumber informasi dan pengetahuan," ujar Siswati.
Ia juga berharap agar kedua arsip tersebut dapat terdaftar dalam Ingatan Kolektif Dunia (Memory of the World / MoW) UNESCO sebagai warisan dokumenter yang merupakan bagian dari sejarah peradaban manusia untuk kepentingan generasi saat ini dan generasi yang akan datang.
UNESCO atau Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa merupakan badan khusus PBB yang bertujuan untuk mendukung perdamaian dan keamanan dunia dengan mempromosikan kerja sama antarnegara melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya.
Siswati menyatakan dukungan dan apresiasi kepada UNESCO yang telah menyelenggarakan program kesetaraan gender dalam perspektif "MoW".
"Kami sangat mendukung program UNESCO tersebut dengan memberikan dukungan berupa sumber arsip yang telah diidentifikasi memiliki tema kesetaraan gender," ucap dia.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021