"Jelas merindukan mas Adjie. Kehadirannya dan sapaan kasih sayangnya masih sangat terasa. Mas Adjie telah sangat memanjakan aku, memperhatikan aku, menyayangi aku, mengurus aku dan mencintai aku," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Mantan Putri Indonesia menuturkan pula, dirinya kini benar-benar sangat kehilangan seorang mitra pekerja tangguh yang juga pemimpin dalam kehidupan dia bersama keluarga.
"Yah...seperti kehilangan sayap...Namun, demi `tanda cinta` aku dan mas Adjie, aku harus kuat dan tabah," tegasnya.
Duta Internasional untuk Perlindugan `Orang Utan` ini juga menyatakan, dirinya akan terus melanjutkan segala yang terbaik buat bangsa dan negara serta keluarga.
"Itu tadi, demi `tanda cinta` aku dan mas Adjie, maka aku harus kuat dan tabah. `The power of love," tutur Angelina Sondakh, sarjana ekonomi jebolan Australia dan barusan menuntaskan studi master komunikasi politiknya di Universitas Indonesia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Politisi Muda Partai Demokrat yang berkiprah sebagai anggota Komisi V DPR RI, Raden Pandji Chandra Pratomo Samiadji Massaid, atau populer dengan panggilan Adjie Massaid, wafat saat sedang dalam perawatan intensif di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (4/2) tengah malam.
Hingga akhir khayatnya, Adji Massaid yang juga sebelumnya berprofesi sebagai model dan aktor kenamaan, mendapat amanat sebagai manajer PSSI U-23 untuk persiapan Pra Olimpiade.
Penggila bola berusia 43 tahun yang sewaktu remaja sempat berlatih di klub Ayax, Amsterdam, Belanda ini, diberitakan wafat saat sedang dalam perawatan intensif di Rumah Sakit `Fatmawati` Jakarta Selatan, antara pukul 22.00 WIB (Jumat, 4/2) hingga 00.00 WIB (Sabtu, 5/2 dinihari).
Suami model dan mantan Putri Indonesia, Angelina Sondakh ini, lahir pada 7 Agustus 1967 di Jakarta.
Dari pernikahan kedua insan ini, lahir seorang putra bernama Keanu.
Politisi muda yang cerdas ini telah dua kali terpilih sebagai anggota DPR RI, yakni pada 2004-2009 dan kini 2009-2014.
Sebagai kader utama Partai Demokrat, Adji Massaid merupakan salah satu sosok penting saat mengegolkan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum DPP pada Kongres II di Bandung, April 2010 lalu.(*)
(M036/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011