Karawang (ANTARA News) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengaku akan melakukan kajian hukum mengenai penggunaan nama "Karawang" pada judul Film "Arwah Goyang Karawang", karena sebelumnya tidak ada izin atau pemberitahuan mengenai penggunaan nama itu.
"Produser film hanya mencatut nama Karawang pada judul film itu, karena kami tidak tahu apa-apa mengenai nama Karawang pada judul film tersebut," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karawang Acep Jamhuri, disela dialog dengan kaum perempuan dari Gabungan Organisasi Wanita dan Aliansi Perempuan Karawang, Senin.
Dikatakannya, penggunaan nama "Karawang" pada judul film yang dibintangi Dewi Persik dan Julia Perez tersebut hanya kepintaran produser untuk memunculkan aksi protes. Sehingga, masyarakat semakin penasaran untuk menonton film itu.
Karena itu, kata dia, diperlukan kehati-hatian dalam melakukan aksi protes atas penggunaan nama "Karawang" dalam judul film tersebut.
"Paling tidak, perlu tindakan yang cantik agar aksi penolakan kita terhadap peredaran film itu tidak menguntungkan produser," kata Acep.
Menurut dia, perlu pengkajian berbagai aspek dalam melakukan penolakan terhadap peredaran Film "Arwah Goyang Karawang", seperti kajian aspek hukum, pendidikan, sosial, moral, dan lain-lain. Sebab, penggunaan nama Karawang sudah jelas berkaitan dengan citra Karawang.
Dilihat dari sejarah dan kebudayaan, Karawang merupakan salah satu daerah yang peradabannya sudah dimulai sejak masa lampau, sejak zaman kerajaan. Hal itu ditandai dengan ditemukannya berbagai prasasti zaman kerajaan di Karawang.
"Belum lagi, pada masa kemerdekaan, Karawang menjadi tempat singgah Bung Karno. Sehari sebelum proklamasi dikumandangkan di Jakarta, bendera merah putih sudah dikibarkan terlebih dahulu di Karawang. Jadi, Karawang memegang peranan yang besar pada zaman kemerdekaan," kata dia.
Atas kondisi itu, kata dia, maka munculnya Film "Arwah Goyang Karawang" telah menjadikan citra negatif terhadap daerah Karawang.
Sementara itu, pada Senin siang, puluhan perempuan yang tergabung Gabungan Organisasi Wanita (GOW) dan Aliansi Perempuan Karawang mendatangi gedung DPRD setempat, menuntut agar pemerintah daerah menolak peredaran Film "Arwah Goyang Karawang".
"Kami menolak film itu karena tidak ada unsur pendidikan dan tidak ada potret perkembangan Karawang sedikitpun. Film itu juga telah merendahkan dan melecehkan martabat perempuan," kata Ny Yusuf Asikin, salah seorang perwakilan GOW Karawang.
Dikatakannya, para perempuan yang tergabung dalam GOW Karawang dan Aliansi Perempuan Karawang menyayangkan beredarnya film itu, karena film yang menggunakan nama "Karawang" itu kebanyakan adegan panas dan hampir tidak ada unsur pendidikannya.(*)
(T.KR-MAK/R010)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011