Denpasar (ANTARA News) - Belasan gay dan wanita pria yang tergabung dalam Yayasan Gaya Dewata, menggelar aksi pangkas rambut massal untuk memperingati "valentine" atau hari kasih sayang di Museum Bali di Denpasar, Senin.

Ketua Yayasan Gaya Dewata Christian Supriyadinata menjelaskan, selain berkenaan dengan hari kasih sayang atau lebih dikenal dengan `Valentine Day`, kegiatan kali ini juga bertepatan dengan hari jadi ke-19 Yayasan Gaya Dewata.

"Yayasan ini dibentuk pada 14 Februari 1992, dan sejak 21 Agustus 2009 resmi terdaftar di Departemen Hukum dan HAM RI," ucapnya.

Aksi pangkas rambut massal tersebut dipilih untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa komunitas gay dan waria tidak hanya identik dengan aktivitas bersenang-senang dan kehidupan "glamour", namun juga memiliki potensi di bidang tertentu.

"Kami pilih potong rambut karena memang pekerjaannya simpel dan tidak ribet. Dan mereka ini memiliki kemampuan untuk itu," ujarnya.

Kegiatan pangkas rambut massal siang itu menampilkan sekitar 15 orang yang memiliki kemampuan di bidang pangkas rambut. Perias yang tampil rata-rata bekerja di sejumlah salon kecantikan cukup ternama.

Christian menyebutkan, dengan adanya aksi ini, warga diharapkan bisa terbuka dan dapat menerima kehadiran kaum gay dan waria di masyarakat.

Aksi potong rambut massal yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 12.00 wita itu, cukup mendapat respons positif dari warga Denpasar yang kebetulan melintas di kawasan Museum Bali.

"Saya ingin mencoba merasakan hasil karya tangan kreatif para gay ini," ujar salah seorang pengunjung yang rambutnya usai dipangkas.

Angger, warga Denpasar yang bekerja di sebuah perusahaan makanan misalnya, turut mencoba memangkas rambutnya di arena aksi massal itu.

Menurutnya hasil pangkasan mereka cukup memuaskan dan sesuai dengan harapan.

"Kebetulan rambut saya sudah panjang. Kenapa tidak untuk mencoba dan bergabung bersama mereka. Hasilnya juga bagus dan tidak mengecewakan," katanya, bangga.

Yayasan Gaya Dewata yang dibentuk sebagai tempat berbagi dan memberi dukungan kepada sesama yang mendukung program penanggulangan IMS, HIV dan AIDS itu, tercatat menghimpun sekitar 900 waria dan 25 ribu orang gay di Bali.

Pada 2010, Gaya Dewata juga telah memberikan layanan kepada 325 waria dan 1.684 gay. Sementara dari 44 waria yang melakukan tes HIV, lima di antaranya atau sekitar 11,36 persen positif mengidap virus HIV.

Sedangkan untuk 313 orang gay yang melakukan tes HIV, 28 orang di antaranya atau sekitar 8,94 persen positif HIV.

Dikatakan, untuk jumlah odha (orang dengan HIV) yang pernah didampingi sampai akhir 2010 tercatat 94 orang, 28 di antaranya tercatat meninggal dunia.
(P004)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011