Yogyakarta (ANTARA News) - Pendapatan dari pejualan tiket di Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) 2011 turun hampir Rp80 juta akibat berkurangnya pengunjung karena hujan yang berlangsung hampir setiap malam saat pasar malam tersebut digelar.
"Pada tahun ini, kami hanya membuka sebanyak 38 loket tiket dan tahun lalu sebanyak 40 loket. Musim hujan juga mempengaruhi kunjungan ke Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS)," kata Kepala Sub Seksi Stan dan Karcis PMPS 2011 Tugiyarto di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, pada 2011 jumlah pengunjung PMPS berdasarkan hasil penjualan tiket adalah 203.765 orang dengan pendapatan total sebanyak Rp525,674 juta, sedang tahun lalu jumlah pengunjung mencapai 238.608 orang dengan pendapatan sebanyak Rp619,537 juta.
Pada Senin-Kamis, tiket masuk PMPS adalah Rp2.000/orang sedang pada Jumat-Sabtu tiket masuk dijual dengan harga lebih mahal yaitu Rp3.000/orang.
"Secara umum, penurunan jumlah pengunjung ke PMPS juga disebabkan penyelenggaraan PMPS dilakukan pascaerupsi Merapi," katanya.
Sementara itu, mengenai pendapatan dari hasil sewa lahan di PMPS, Tugiyarto belum dapat menyampaikan karena hasilnya belum direkap secara keseluruhan.
Stan di PMPS 2011 telah terisi sebanyak 57 persen atau lebih banyak dari 2010 sebesar 46,8 persen. Panitia penyelenggara juga meningkatkan harga sewa untuk sejumlah zona yang dianggap strategis.
"Tetapi, untuk tahun ini juga ada stan-stan khusus yang diperuntukkan bagi UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) di lokasi yang cukup strategis," katanya.
Subsidi yang diberikan panitia penyelenggara untuk stan UMKM tersebut mencapai Rp100 juta.
"Sehingga, akan sangat sulit untuk mencapai target pendapatan dari tiket dan sewa stan yang ditetapkan Rp1,5 miliar. Tetapi, ini tidak bisa dikatakan rugi. Panitia akan melakukan rasionalisasi berdasarkan pendapatan yang masuk," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Ardianto mengatakan, pengelolaan dan tanggung jawab PMPS berada sepenuhnya di tangan panitia termasuk pendapatan dan biaya operasional.
"Tidak ada istilah rugi atau untung buat panitia penyelenggara. Jika pendapatan berkurang seperti tahun ini, biasanya panitia telah memiliki rencana untuk bisa mengatasinya," katanya.
Namun demikian, Ardianto mengatakan, penyelenggaraan PMPS 2011 mengalami kemajuan bila dibanding tahun lalu, seperti penataan zonasi yang lebih rapi, meskipun ada beberapa penataan yang perlu diperbaiki.
"Misalnya zona kuliner, karena penataannya hanya melekat ke zona permainan. Ini akan menjadi bahan evaluasi ke depan," katanya.
Ia berharap, pengelolaan PMPS di tahun mendatang dapat langsung ditangani oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dan bukan oleh kelompok panitia penyelenggara.
(E013/S019/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011