Pemecatan Mubarak, Jumat setelah tiga dasawarsa berkuasa menunjukkan bahwa "banyak senjata dan tentara serta banyak bantuan asing tidak dapat mempertahankan sebuah rezim tetap berkuasa dan bahwa mereka tidak dapat selalu merintangi kafilah "harapan dan tuntutan rakyat", kata Taliban di laman Internetnya, menurut Kelompok Intelijen SITE, seperti dikutip AFP.
Pernyataan berbahasa Pashtun itu mengatakan rakyat Afghanistan akan bangkit dan menggulingkan pemerintah Kabul karena korupsinya dan "kekejaman-kekejaman" yang dilakukan oleh Amerika Serikat di negara tersebut dalam hampir satu dasawarsa serangan militernya.
AS pada akhirnya akan berbalik melawan pemerintah Presiden Afghanistan Hamid Karzai persis seperti yang negara itu lakukan terhadap Mubarak di Mesir, pernyataan tersebut meneruskan.
Kelompok gerilyawan itu juga mendesak rakyat Mesir untuk membentuk pemerintah Islam dan untuk "menggagalkan rencana musuh-musuh asing", menurut SITE. (S008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011