Dumai (ANTARA News) - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Investasi (Disperindagin) Kota Dumai, Riau, berencana menggelar operasi susu formula terkait mencuatnya pemberitaan tentang adanya bakteri sakazakii pada produk tersebut.
"Namun rencana operasi susu formula di pasaran Dumai ini masih terkendala tidak adanya alat riksa atau laboratorium," kata Kepala Disperindagin Kota Dumai, Djamalus kepada ANTARA di Dumai, Minggu.
Menurut Djamalus, alat riksa atau laboraturium sangat dibutuhkan untuk mencari kebenaran tetang adanya bekteri sakazakii di ragam produk susu formula yang terindikasi.
"Ketika hendak berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, mereka juga mengaku tidak memiliki alat riksa tersebut sehingga gelar operasi menjadi terkendala," tuturnya.
Selain itu, terang dia, pihaknya juga terkendala ketidaktahuan jenis produk mana yang mengandung bakteri seperti yang diteliti oleh Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Hal ini yang menyulitkan kami untuk melakukan operasi pasar guna mengurangi keresahan masyarakat Dumai. Saat ini kami hanya akan menunggu diumumkannya jenis produk atau merk susu formula yang terindikasi menurut IPB serta menunggu perintah Kementrian Perdagangan dan Kesehatan RI untuk melakukan operasi produk," urainya.
Ditanya mengenai peredaran susu impor di Dumai, Djamalus menyebutkan jika sejauh ini pihaknya tidak menemukan ragam produk susu formula impor beredar disana.
"Selama ini setahu saya produk susu formula dipasok oleh produsen dalam negeri yang tentunya memasok produk dalam negeri pula. Untuk jenis produk impor yang dipasok baik dari Malaysia atau Singapura sejauh ini belum teridentifikasi," ringkasnya.
Saat ini, sejak diumbarkannya indikasi tercemarnya susu formula oleh bakteri sakazakii, kebanyakan warga di Kota Dumai, Riau, mulai resah dan takut mengkonsumsi ragam susu formula yang beredar di pasar-pasar tradisional maupun swalayan disana. (FZR/E010/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011