Harapan tersebut dikemukakan Bupati Bantaeng ketika meresmikan asrama V Himpunan Pelajar Mahasiswa Bantaeng (HPMB) Komisariat As'adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Minggu.
Menurut Bupati banyak orang pintar dan cerdas, namun kurang memiliki kedua aspek tersebut. Karena itulah, kita banyak menyaksikan orang, termasuk pejabat yang terlibat korupsi.
Karena itulah, pelajar dan mahasiswa yang sudah mendapat bekal ilmu, moral dan integritas yang baik diharapkan dapat menjadi pemimpin masa depan. "Saya menaruh harapan besar, ke depan alumni dari As'adiyah dapat menjadi pemimpin masa depan," tandasnya.
Ia kemudian mengungkap kondisi sebagian warga yang pendidikannya masih kurang mendapat perhatian, terutama yang berdomisili di tempat terpencil seperti di Parang Labbua, Kecamatan Bissappu.
Untuk menjangkau lokasi pemukiman 30-an kepala keluarga di dusun itu, Bupati bersama Ketua Tim Penggerak PKK Hj Lies F Nurdin harus berjalan kaki naik turun gunung.
Ternyata, kondisi pendidikan masih sangat tertinggal karena hanya diurus oleh guru bantu dan umumnya anak-anak tidak diimunisasi. Karena itulah, Pemda bertekat membuatkan fasilitas jalan agar mudah dijangkau.
Ini juga penting agar produksi pertanian masyarakat bisa mengakses pasar lebih cepat. "Insya Allah, tahun ini juga, masyarakat yang masih terisolasi itu akan segera terjangkau kendaraan," tuturnya.
Pembangunan pendidikan hingga kepelosok sangat penting untuk membangun ahlak, etika dan kecerdasan emosional untuk melahirkan putra-putri berkualitas di masa depan.
Bupati mengungkap, pertumbuhan ekonomi yang dialami Bantaeng yang mengalami lonjakan dari Rp5 juta pada tahun 2008 kini sudah hampir mencapai Rp10 juta/kapita/tahun.
Pergerakan ekonomi tersebut kini ditandai dengan peningkatan pendapatan masyarakat. "Kini banyak yang sudah merenovasi rumahnya, membeli kendaraan dan berbagai aktivitas lain yang mendorong peningkatan pendapatan," urainya.
Pembangunan fisik juga sudah dilakukan. Pantai Lamalaka yang dulu tidak terurus, kini sudah disulap menjadi pantai yang ramai. "Kita ingin seperi Losari yang dulu di Makassar. Bantaeng juga akan segera dilengkapi Rumah Sakit moderen dengan pelayanan internasional.
Khusus menyongsong Pekan Olahraga Daerah (Porda) ke-15 yang akan diadakan di Bantaeng pada 2014, kini sejumlah fasilitas penunjangnya sudah dibangun, termasuk fasilitas pemukiman dengan membangun rumah susun.
Di bidang pendidikan, Bantaeng kini sudah masuk 10 besar, padahal sebelumnya, posisi pendidikan kita sangat memalukan. Sejumlah pembangunan lain juga sudah dilakukan termasuk penyediaan fasilitas rekreasi pantai dengan membangun Marina Beach Korong Baru serta kawasan agrowisata di Kecamatan Ulu Ere.
"Kalau ada yang pulang kampung, sudah bisa menikmati strowbery, bunga di Loka dan segera disusul apel," terang Bupati yang berharap para pejalar dan mahasiswa Bantaeng di rantau agar menjaga nama baik daerah.
"Jaga nama besar Bantaeng dan dukung program Pemda Wajo, jalin komunikasi yang baik dengan berbagai pihak agar menjadi teladan," pintanya.
Sebelumnya, Bupati Wajo yang diwakili Kadis Pendidikan H Bustamin Betta berharap asrama ini member manfaat sesuai tujuan pembangunannya. Hingga kini, sudah ada 16 asrama pelajar dan mahasiswa yang ada di daerah penghasil sutera tersebut.
Menurut Bustamin Betta, banyaknya pelajar dan mahasiswa yang menuntut ilmu di As?adiyah dan perguruan tinggi lainnya, menjadikan Sengkang dikenal sebagai Kota Santri.
"Sejak tahun 1930-an, Pondok Pesantren As?adiyah sudah mencetak kader ulama di Sulsel. Perguruan ini juga sudah menjadi ikon Kota Sengkang," urainya.
Ia kemudian berjanji akan memfasilitasi para pelajar dan mahasiswa asal Bantaeng yang memerlukan kebutuhan. "Pemda Wajo akan memfasilitasi sesuai kebutuhan," ucapnya. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011