Beijing (ANTARA) - Saham-saham China berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis, karena data inflasi gerbang pabrik mencapai rekor tertinggi di tengah permintaan yang lemah pada September, memicu kekhawatiran atas lintasan dukungan kebijakan moneter.
Indikator utama Bursa Efek Shanghai, Indeks Komposit Shanghai ditutup melemah 0,10 persen atau 3,48 poin menjadi 3.558,28 poin, sedangkan indeks saham unggulan CSI300 berkurang 0,54 persen atau 26,50 poin menjadi menetap di 4.913,61 poin.
Sub-indeks sektor keuangan berakhir 0,97 persen lebih rendah, sektor bahan pokok konsumen turun 0,85 persen, indeks real estat anjlok 3,88 persen dan sub-indeks perawatan kesehatan turun 2,27 persen.
Baca juga: Saham Korsel ditutup naik, Indeks KOSPI melonjak 1,50 persen
Indeks Shenzhen di bursa yang lebih kecil berakhir turun tipis 0,08 persen atau 11,70 poin menjadi 14.341,38 poin dan Indeks ChiNext papan start-up naik 0,17 persen menjadi ditutup pada 3.215,74 poin.
Inflasi gerbang pabrik China pada September naik ke rekor tertinggi karena melonjaknya harga-harga komoditas, tetapi permintaan yang lemah membatasi inflasi konsumen, memaksa pembuat kebijakan untuk berjalan dalam situasi sulit di antara mendukung ekonomi dan lebih lanjut memicu harga produsen.
“Kami percaya setiap langkah kebijakan pendukung pertumbuhan akan ditargetkan dan spesifik, mengingat bahwa tekanan inflasi akan terbatas di antara produsen dan manufaktur,” kata Xing Zhaopeng, Ahli Strategi Senior China di ANZ.
Baca juga: Saham Jepang berakhir naik, Indeks Nikkei melonjak 1,46 persen
"Setiap stimulus di sisi permintaan akan memperkuat kendala sisi penawaran dan berdampak pada sektor hilir, yang akan menghadapi kenaikan biaya," kata Xing, mengharapkan bank sentral untuk mempertahankan suku bunga acuan.
Sejauh tahun ini, indeks saham Shanghai naik 2,5 persen dan CSI300 telah jatuh 5,7 persen.
Sekitar 29,50 miliar saham diperdagangkan di bursa Shanghai, sekitar 58,5 persen dari rata-rata pergerakan 30 hari pasar sebesar 50,46 miliar saham per hari. Volume pada sesi perdagangan sebelumnya adalah 32,51 miliar.
Baca juga: IHSG ditutup naik signifikan, dipicu optimisme pemulihan ekonomi
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021