"Untuk mendukung hal itu, pemerintah daerah mesti menghidupi lingkungan sekitar sarana olahraga tersebut dengan sejumlah fasilitas komersial yang dapat memacu pendapatan hingga membantu biaya perawatannya," katanya dalam bincang-bincang daring bertajuk evaluasi pelaksanaan PON XX/2021 Papua yang diselenggarakan Media Center PON untuk Jakarta, Kamis.
Dia menegaskan, pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada di PON Papua tidak boleh hanya mengandalkan kegiatan olahraga saja, melainkan harus mendorong adanya kegiatan yang berkontribusi menambah pemasukan.
“Nah konsepnya seperti apa, pemanfaatannya seperti apa, kalau hanya untuk kegiatan olahraga saja dan sekitarnya tidak ada faktor yang mendukung itu akan sulit,” kata Menpora.
Baca juga: Menpora: PON Papua sukses pelaksanaaan dan prestasi
Baca juga: Papua raup emas sepak bola putra usai bungkam Aceh
Menpora mencontohkan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) yang tidak hanya fokus pada pemanfaatan olahraganya saja.
"Makanya saya kasih contoh di GBK itu kan ada pasar Senayan, Senayan City dan lain-lain itu berkontribusi untuk maintenance (perawatan) dan bahkan ada pemasukan untuk pemeliharaan, kita harapkan seperti itu," katanya.
Untuk memastikan hal tersebut, Menpora akan mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk melihat desain dan konsep pemanfaatan fasilitas olahraga di sana setelah PON.
Selain usaha tersebut, Menpora juga mendorong kompetisi olahraga nasional hingga internasional dapat dilangsungkan di Papua. Apalagi saat ini telah banyak fasilitas yang berstandar internasional.
“Jadi kan kegiatan orang berkompetisi dan sebagainya frekuensinya tidak seperti di Jakarta dan kota-kota lainnya, makanya di situlah kami akan minta supaya kegiatan banyak dilakukan di lapangan standar internasional itu," katanya.
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021