Selama pandemi, kunjungan peserta JKN-KIS ke Klinik Manding sempat menurun. Utamanya pasien Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang tidak datang lagi mengambil obat lanjutan. Jadi, kami hadir langsung dari rumah ke rumah

Jakarta (ANTARA) - Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Klinik Manding di Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat melakukan kunjungan ke rumah peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat meskipun di tengah pandemi COVID-19.

“Selama pandemi, kunjungan peserta JKN-KIS ke Klinik Manding sempat menurun. Utamanya pasien Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang tidak datang lagi mengambil obat lanjutan. Jadi, kami hadir langsung dari rumah ke rumah,” kata petugas Klinik Manding sekaligus penanggung jawab apotek Nurlaelah dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.

Karena kunjungan peserta Prolanis ke klinik menurun drastis, maka petugas di Klinik Manding mencoba menelusuri alamat mereka dan menanyakan penyebab tidak pernah berkunjung ke klinik untuk melakukan pemeriksaan sehingga tidak lagi mendapatkan obat lanjutan.

"Ternyata ada beberapa alasan, di antaranya takut ke klinik dan ada juga memang tidak bisa berkunjung karena sudah tua, tidak ada yang mengantar. Tetapi yang disyukuri adalah setelah dilakukan kunjungan ke rumah peserta Prolanis yang sempat terhenti pengobatannya, mereka mengaku merasa senang karena kami sebagai petugas klinik memberikan pelayanan dengan cara kunjungan ke rumah-rumah mereka,” katanya.

Nurlaelah menuturkan petugas kesehatan memang perlu terjun dari rumah ke rumah terutama saat pandemi masih berlangsung.

Menurut dia, untuk melayani pasien utamanya peserta JKN-KIS, tidak bisa hanya menunggu di klinik saja, namun harus turun ke lapangan karena tidak semua peserta bisa berkunjung ke klinik karena ada beberapa alasan.

Alasan tersebut antara lain tidak mampu berkunjung atau mereka tidak mengetahui prosedurnya, dan bahkan memang ada yang sudah tua sehingga tidak ada anggota keluarga yang bisa mengantar ke klinik.

"Untuk itu kita sendiri sebagai petugas kesehatan harus menemui mereka terlebih dahulu,” demikian Nurlaelah.

Baca juga: Berkat kehadiran JKN-KIS, Warni tak terbebani biaya berobat saat sakit

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Sulbar gelar pasar murah

Baca juga: Menkes: 601.252 masyarakat Sulbar ikut program JKN

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021