Bintan (ANTARA News) - Genangan air bercampur avtur menghambat evakuasi jenazah pilot Fadlul Karim dari dalam bangkai pesawat Cassa 212 milik PT Sabang Merauke Raya Charter yang jatuh di hutan Kampung Kampe Desa Malang Rapat, Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauau Riau.
"Saat ini tim SAR sedang menguras air bercampur avtur untuk memperlancar evakuasi korban," kata Kepala Kantor SAR Tanjungpinang, Bambang Subagyo, Minggu dini hari atau 12 jam setelah insiden.
Bambang mengatakan, kedua kaki pilot terjepit karena ditimpa instrumen pesawat sehingga mempersulit tim evakuasi untuk menarik jenazahnya dari pesawat yang tegak lurus menghantam bumi.
"Mudah-mudahan bisa segera dievakuasi setelah air bercampur avtur dikuras," katanya.
Posisi pesawat yang tegak lurus dengan bagian ekor terpotong juga mempersulit proses evakuasi.
"Kami akan terus berusaha mengevakuasi korban secepatnya," kata Kapolsek Gunung Kijang, AKP Edward Palis.
Menurut dia, empat korban tewas yang sudah dievakuasi sudah dibawa ke rumah sakit umum daerah.
Pesawat Cassa 212 SMAC diketahui jatuh pada pukul 13.45 WIB usai terbang dari Batam pada pukul 13.18 WIB untuk uji coba penerbangan dengan membawa lima orang penumpang yang ditemukan meninggal di tempat.
Korban pesawat Cassa 212 SMAC adalah Fadlul Karim, kopilot Richard Bakalow warga Australia, Suroto dan Hendro Susanto yang bertugas sebagai kru dan teknisi Syahrul Nasution.
KR-NP/A013
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011