Jakarta (ANTARA/JACX) - Beredar pesan berantai melalui WhatsApp yang menyebutkan bahwa Uni Eropa (UE) akan menghentikan penggunaan vaksin COVID-19 mulai 20 Oktober 2021.
Pesan tersebut tersebar dalam bahasa Melayu dan disertai dengan tautan situs resmi Uni Eropa.
Berikut potongan narasinya:
"PENGEDARAN KEPADA SEMUA ORANG yang tidak mahu "diberi vaksin"
Semua vaksin tidak lagi dibenarkan mulai 20.10.2021: maklumat yang disahkan. Kesatuan Eropah telah meluluskan (https://ec.europa.eu/commission/presscorner/detail/fr/ip_21_3299)
5 terapi yang akan tersedia di semua hospital di Negara-negara Anggota untuk rawatan Covid. Terapi ini telah disetujui dengan keputusan Majlis Eropah (Parlimen Eropah) dan akan berkuat kuasa mulai 1/10, jadi terapi ini akan diedarkan sedikit demi sedikit sekitar 20/10".
Namun, benarkah Uni Eropa hentikan vaksin COVID-19 pada 20 Oktober?
Penjelasan:
Klaim tentang penghentian vaksin COVID-19 oleh UE mulai 20 Oktober 2021 itu merupakan informasi salah atau hoaks.
Tautan situs resmi Uni Eropa yang dimuat dalam pesan tersebut justru menerangkan vaksinasi terhadap COVID-19 adalah cara terbaik untuk mengakhiri pandemi dan kembali ke kehidupan normal.
Keterangan resmi yang dirilis sejak 29 Juni 2021 itu juga mengumumkan ada lima terapi pengobatan COVID-19 yang tengah disiapkan UE untuk menjadi rujukan bagi pasien yang terinfeksi.
Dalam rilis tersebut, tidak ditemukan pernyataan tentang rencana UE mengakhiri penggunaan vaksin COVID-19 pada 20 Oktober 2021.
Klaim: Uni Eropa hentikan vaksin COVID-19 pada 20 Oktober
Rating: Salah/hoaks
Cek fakta: Hoaks! Vaksin COVID-19 ubah warna darah
Cek fakta: Hoaks! 48.000 Orang Meninggal Setelah Divaksin
Cek fakta: Hoaks! Empat orang di Australia keguguran setelah disuntik Pfizer
Pewarta: Tim Jacx
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2021