Martapura, Kalsel (ANTARA News) - Lahan kritis di Taman Hutan Raya Sultan Adam Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan mencapai 40.000 hektare dari luas keseluruhan kawasan itu 120.000 hektare.
"Kondisi Tahura memang cukup mengkhawatirkan karena luasan lahan kritis mencapai 35 persen dari total keseluruhan luas lahan," ujar Kepala Tahura Sultan Adam Akhmad Ridhani di Martapura, ibukota Kabupaten Banjar, Sabtu.
Hal itu dikatakannya di sela-sela penanaman bibit pohon yang dilakukan anggota Persaudaraan Istri Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI di kawasan Tahura setempat.
Menurut dia, jumlah lahan kritis di kawasan tahura yang masuk wilayah Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar itu merupakan hasil pendataan yang dilakukan pada 2007.
Data terkini terkait luasan lahan kritis masih belum terangkum namun luasannya berkurang karena adanya penanaman bibit pohon yang disebar di kawasan hutan yang dilindungi tersebut.
"Hingga 2010 luasan lahan kritis yang sudah ditanami bibit pohon mencapai 100 hektar dan luasannya akan terus ditingkatkan untuk mengurangi banyaknya lahan kritis," katanya.
Dijelaskan, terjadinya lahan kritis di kawasan Tahura bukan disebabkan penebangan liar tetapi lebih banyak akibat terjadinya kebakaran hutan sehingga membuat areal sekitarnya kritis karena tidak ditumbuhi pepohonan.
Selain akibat kebakaran hutan dan lahan, munculnya lahan kritis juga disebabkan pembukaan kawasan menjadi ladang dan kebun bagi sebagian masyarakat setempat untuk ditanami pohon-pohon produktif.
Dikatakan, upaya yang dilakukan untuk mengurangi luasan lahan kritis adalah rehabilitasi lahan melalui program penanaman bibit pohon baik yang dibiayai APBD Provinsi Kalsel, APBN maupun bantuan pihak ketiga.
"Setiap tahun melalui APBD Kalsel dialokasi anggaran untuk rehabilitasi lahan termasuk memanfaatkan dana APBN serta menjaring bantuan dari pihak ketiga terutama kalangan swasta," ujarnya.
Ditambahkan, penanaman bibit pohon yang dibiayai APBD Kalsel setiap tahun mencapai luasan 10 hektar dan melalui APBN berhasil ditanami bibit pohon dengan luasan mencapai 40 hektar hingga 50 hektare.
"Ke depan kami berupaya memfokuskan bantuan dari pihak ketiga sebagai bentuk partisipasi mereka terhadap upaya kepedulian lingkungan sehingga luasan lahan yang bisa ditanami lebih besar," katanya.
(KR-SYO/A035/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011