Berdasarkan pemantauan di Mamuju, Sabtu dilaporkan, jalan trans Sulawesi di Desa Lombo Kecamatan Majene yang menghubungkan dengan Kota Mamuju ibukota Provinsi Sulbar nyaris putus karena terkikis abrasi pantai sekitar satu meter.
Jalan trans Sulawesi yang terletak di pesisir pantai barat Sulawesi sekitar 60 kilometer dari Kota Mamuju yang terancam putus akibat abrasi pantai itu, membuat sulit kendaraan yang akan melintas karena harus berhati-hati akibat hanya separuh dari badan jalan yang bisa dilalui kendaraan.
Habibi, salah seorang warga yang akan menuju Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan, warga yang akan melintas di jalan itu mengaku sulit melintas, karena hanya separuh badan jalan yang dapat dilintasi kendarannya.
Ia mengatakan, polisi yang menjaga dijalan itu harus memberlakukan sistem buka tutup ketika kendaraan warga akan melintas di jalan tersebut, serta kendaraan harus melakukan antrian karena tidak bisa melintas secara berpapasan.
Menurut dia, kondisi jalan yang nyaris putus itu juga diperparah karena tepat di sebelah jalan itu terdapat pegunungan sehingga tidak ada jalan alternatif ketika jalan trans sulawesi sepanjang 10 meter itu benar-benar putus dihantam abrasi.
"Pegunungan di seberang jalan Desa Lombo, Kecamatan Malunda Kabupaten Majene ini, akan semakin parah kalau tidak segera diantisipasi pemerintah karena di sebelahnya adalah gunung yang tidak bisa dijadikan jalan alternatif, kalau seandainya jalan itu benar-benar putus dihantam abrasi yang terus datang menerjang," katanya.
Ia mengatakan, kalau jalan itu putus maka pasokan kebutuhan masyarakat yang ada di Kota Mamuju akan terhambat dan masyarakat terancam sulit memenuhi kebutuhannya karena tidak ada jalan alternatif lain.
Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah segera melakukan antisipasi memperbaiki jalan itu agar segera dilakukan perbaikan kalau tidak maka dampaknya akan besar dirasakan masyarakat.
"Sampai saat ini tampak di lapangan belum ada antisipasi yang dilakukan pemerintah, oleh karenanya pemerintah harus segera bertindak dengan memperbaiki jalan yang nyaris putus jangan sampai benar benar putus karena dapat menyengsarakan masyarakat," katanya.
(KR-MFH/A035/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011