Kendari (ANTARA News) - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Sulawesi Tenggara mengunggulkan pasangan Nurdin Halid dan Nirwan Dermawan Bakrie untuk memimpin PSSI periode 2011-2015.
Ketua PSSI Sultra Sabaruddin Labamba di Kendari Sabtu mengatakan bahwa Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie merupakan kombinasi figur pemimpin berpengalaman dalam urusan organisasi dan pembinaan sepak bola.
"Sebanyak 81 pemegang hak suara mendukung Nurdin Halid sebagai ketua umum dan porsi wakil ketua umum diberikan kepada Nirwan Bakrie dengan mayoritas 80 suara," kata Sabaruddin.
Dukungan mayortias yang mengalir dari para eksekutor kepada dua figur tersebut adalah fakta bahwa mereka masih mempercayai kepemimpinan Nurdin Halid.
Namun demikian, kongres pada 19 Maret 2011 di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, akan membuka peluang bagi figur yang berminat memimpin PSSI asalkan memenuhi syarat sebagaimana dalam aturan organisasi.
Bagi Sultra Nurdin Halid masih pantas menahkodai PSSI sehingga secara sportif mendukung Nurdin Halid.
Beberapa alasan PSSI Sultra mendukung Nurdin antara lain karena figur itu yang selama ini membangun komunikasi dengan daerah, selain ide dan gagasannya dalam membangun sepak bola yang sudah terbukti.
"Bagaimana mungkin mendukung figur kalau tidak ada komunikasi. Karena hanya Nurdin Halid yang membuka akses maka PSSI Sultra mendukungnya," kata Sabaruddin.
Pemegang hak suara butuh komunikasi dengan figur-figur yang berniat mencalonkan diri guna mengetahui visi dan misi pembangunan sepak bola yang bersangkutan.
"Pemegang hak suara tidak mau disebut `membeli kucing dalam karung` sehingga dibutuhkan diskusi guna mengetahui motivasi yang bersangkutan mencalonkan diri," katanya.
Beberapa figur calon pemimpin yang mendapat dukungan dari PSSI se-Indonesia dan klub-klub sepak bola menjelang kongres antara lain Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, George Toisutta dan Arifin Panigoro.
Nurdin Halid menghadapi tantangan cukup berat dalam membangun persepakbolaan nasional, namun hingga akhir masa kepemimpinannya dapat mewujudkan visi dan misinya secara signifikan.
"Organisasi sepak bola mulai dari tingkat pusat sampai di daerah-daerah tertata dengan baik. Kompetisi amatir maupun profesional berkembang signifikan," kata Sabaruddin yang juga wakil ketua DPRD Sultra.
Ia mengakui masih ada kekurangan dalam pembangunaan sepak bola yakni rendahnya kepatutan terhadap aturan organisasi.
"Sumber daya wasit dan pelatih profesional yang menjunjung tinggi hati nurani menjadi prioritas pengurus PSSI periode empat tahun ke depan," katanya.
(S032/F002/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011