Kairo (ANTARA News) - Mahasiswa Indonesia, yang belakangan ini mencemaskan keselamatan mereka terkait krisis politik di Mesir, menyatakan lega atas mundurnya Presiden Hosni Mubarak.
"Alhamdulillah, sedikit lega meskipun kami tetap waspada karena ini masih dalam masa transisi," kata Ketua Umum Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Falahuddin Nursalim kepada ANTARA di Kairo, Jumat malam.
Pernyataan senada diutarakan oleh Ketua Kesepakatan Keluarga Minang (KMM) Alnofiandri Dinar, LC.
"Perasaan kami anggota KMM mengharu-biru ikut lega dan menyambut gembira atas berakhirnya unjuk rasa yang ditandai mundurnya Presiden Mubarak," kata Alnofiandri yang memimpin organisasi kekeluargaan beranggotakan 380 mahasiwa itu.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Mesir, A.M. Fachir memuji sikap kenegarawanan Presiden Mubarak yang telah berkuasa 30 tahun sejak 1981 tersebut.
"Pengunduran Kepala Negara Mesir itu menunjukkan kenegarawanan beliau yang dengan lapang dada menerima keinginan rakyat," katanya.
Dubes Fachir, yang akan mengakhiri masa tugasnya sebagai kepala perwakilan RI di Mesir pada bulan ini, meminta mahasiswa untuk tetap waspada dan mawas diri di negeri orang rantau itu.
(M043/S008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011