Bila demo membesar dia segera jatuh, bila demo menyurut maka dia selamat sampai September

Jakarta (ANTARA News) - Militer Mesir akan terus mengawal peralihan sampai pemilihan umum dan juga "mengawal" kepentingan Amerika Serikat dan Israel, kata seorang peneliti, Jumat malam.

"Saya katakan dalam diskusi di LIPI Jumat siang bahwa penentuan Presiden Hosni Mubarak hari Jumat sehabis shalat. Bila demo membesar dia segera jatuh, bila demo menyurut maka dia selamat sampai September," kata Hamdan Basyar, peneliti utama bidang politik pada Pusat Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, kepada ANTARA di Jakarta.

Hamdan menyatakan, ternyata demo yang berpusat di alun-alun Tahrir membesar dan Mubarak yang telah berkuasa selama 30 tahun jatuh.

Mubarak telah berjanji akan tetap pada posisinya hingga September saat Mesir mengadakan pemilihan umum. Dia juga telah mengangkat Omar Suleiman, kepala Badan Intelijen Mesir, sebagai wakil presiden, posisi yang telah lama kosong.

Kabar Mubarak mundur disambut gembira oleh para demonstran yang telah lebih dua pekan berunjuk rasa menuntut Mubarak mundur.

Hamdan, yang juga Direktur Eksekutif ISMES (Indonesian Society for Middle East Studies), memperkirakan militer akan terus "mengawal" transisi sampai pemilu dan mereka juga akan "mengawal" kepentingan Amerika Serikat dan Israel. (M016/Z002/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011