Alhamdulillah kami bisa meraih dua emas

Jayapura (ANTARA) - Kontingen Kalimantan Timur gagal menambah pundi-pundi medali emas dari cabang olahraga catur setelah atlet andalannya Chelsie Monica Ignesias Sihite menutup pertandingan PON XX Papua dengan medali perak dari nomor catur standar putri.

Pecatur bergelar Women International Master (WIM) itu harus merelakan medali emas direbut Women Grand Master (WGM) Irene Kharisma Sukandar dari Jawa Barat pada laga sembilan babak di Hotel Swiss Bell Kabupaten Merauke yang berakhir Rabu.

Medali perunggu nomor catur standar putri dibawa pulang Regita Desyari Putri dari Kalimantan Tengah.

"Chelsie berhasil meraih dua emas pada nomor perorangan catur kilat dan cepat karena dua nomor itu merupakan andalannya. Sayangnya dia tidak bisa mengulang sukses emas tersebut saat bermain di nomor catur standar," kata pelatih tim catur Kalltim Yangdi Said dihubungi dari Jayapura.

Yangdi tetap memberikan apresiasi tinggi kepada Chelsie Monica yang telah menyumbangkan dua medali emas sekaligus memenuhi target dari KONI Kaltim.

"Target kami dari awal hanya satu emas, seperti halnya di PON 2016. Alhamdulillah kami bisa meraih dua emas," kata Yangdi.

Menurut Yangdi, tim catur Kaltim memberangkatkan lima atlet yang terdiri atas empat pecatur putri dan satu pecatur putra.

"Target kami untuk nomor perorangan putra yang dibebankan kepada Nasib Ginting juga kandas dan gagal mendapatkan medali," jelas Yandi.

Cabang olahraga catur PON XX Papua mempertandingkan 15 nomor, terdiri atas sembilan nomor kategori putra dan enam nomor kategori putri.

Kontingen Jabar menempati peringkat teratas dengan mengumpulkan 6 emas, 3 perak dan 2 perunggu. Disusul Papua menyabet 2 emas, 3 perak dan 2 perunggu, sedangkan Kaltim dengan 2 emas dan 1 perunggu di urutan ketiga.

Pewarta: Arumanto
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021