Ananta Gondomono, Academic Program Manager PT Microsoft Indonesia mengatakan bahwa orang tua dan guru harus bisa menyikapi positif setiap perkembangan teknologi seperti maraknya Facebook di lingkungan anak-anak.
"Bukannya menolak Facebook, tetapi kita harus memanfaatkanya sebaik mungkin," ujarnya dalam diskusi Microsoft Education di Cafe Bird Cage Jakarta pada Kamis (10/2).
Ananta melihat Facebook dapat menjadi sarana guru untuk mengirimkan tugas-tugas pekerjaan rumah dan berdiskusi pelajaran. Dengan Facebook para guru juga tidak lagi memerlukan kertas-kertas karena semuanya sudah online.
"Bagaimana kita memacu belajar anak dengan sarana yang sudah melekat pada anak-anak," ujarnya.
Menurut Ananta, Para pengembang aplikasi lokal juga harus cermat melihat fenomena Facebook ini. Para pengembang dapat menciptakan aplikasi permainan tetapi yang mendidik.
"Dengan belajar di Facebook, secara tidak langsung kita mengaplikasi sistem belajar e-learning," ujarnya.
Ananta mencontohkan, permainan untuk menghitung cos sin tan yang dikemas dalam permainan meriam-meriaman, seperti menghitung jarak suatu peluru untuk menghancurkan suatu sasaran jika ditembakan dari meriam dengan sudut tertentu.
"Dengan permainan yang sarat edukasi di Facebook, anak-anak semakin terpacu untuk belajar," ujarnya.
Munculnya Facebook membuat orang tua dan guru resah karena anak mereka lebih lama menghabiskan waktu hanya untuk Facebook sehingga melupakan waktu belajar.
"Orang tua lahir dimana perkembangan teknologi belum sebanyak sekarang, ketika anak-anak mereka tumbuh," ujarnya
"Itu yang membuat orang tua syok dan belum siap menerima perkembangan teknologi," ujarnya
(Adam/S026)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011