Ini benar-benar karena pidato Mubarak tadi
Singapura (ANTARA News) - Harga minyak mentah naik pada Jumat karena meningkatnya ketegangan di Mesir telah memicu kekhawatiran terhadap pasokan minyak mentah, kata analis seperti dikutip AFP.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Maret, melonjak 42 sen menjadi 87,15 per barel. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret naik 47 sen menjadi 101,34 pada hari perdagangan terakhir.

Kenaikan ini terjadi setelah Presiden Mesir Hosni Mubarak menolak untuk mundur. Ia mendelegasikan sebagian kekuasaan kepada Wakil Presiden Omar Suleiman dan menimbulkan kemarahan para pengunjuk rasa yang menuntut pengunduran langsung dirinnya.

"Ini benar-benar karena pidato Mubarak tadi," kata Ong Yi Ling, analis investasi Phillip Futures di Singapura. "Saya pikir itu tmembuat para investor kembali fokus kepada krisis Mesir," katanya kepada AFP.

Penolakan Mubarak untuk mundur membuat marah lebih dari 200.000 pemrotes yang berkumpul pusat Lapangan Tahrir, yang berjanji untuk melancarkan aksi protes mereka yang paling spektakuler pada Jumat, yang memicu kekhawatiran kekerasan di Kairo.

Konflik di Mesir bisa mengganggu pasokan minyak mentah melewati Terusan Suez, penyedia jalur antara Eropa dan Asia dan memungkinkan perjalanan kapal lebih aman dan cepat antara kawasan tanpa harus berlayar di sekitar Afrika.

Mesir bukanlah produsen minyak mentah utama, namun terusan itu membawa sekitar 2,4 juta barel minyak mentah setiap hari, kira-kira sama dengan produksi harian Irak atau Brazil.
(A026/B012)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011