Program ini saya pikirkan sejak awal saya menjabat, bagaimana caranya membuat angkutan umum yang murah, terjangkau dan baik

Grobogan (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meluncurkan armada Bus Rapid Transit (BRT) Transjateng rute Semarang-Grobogan (Terminal Penggaron-Terminal Gubug) sebagai bentuk pengembangan angkutan aglomerasi yang menghubungkan satu wilayah dengan lainnya.

Peluncuran BRT Transjateng Semarang-Grobogan yang menjadi rute aglomerasi keenam di Jateng itu dilakukan Ganjar di Pendapa Kabupaten Grobogan, Rabu, dengan dihadiri Bupati Grobogan Sri Sumarni, Bupati Demak Eistianah, dan jajaran forkompimda lainnya.

Nantinya, BRT Transjateng rute Semarang-Grobogan akan dilayani 14 unit bus dan masing-masing bus melayani enam perjalanan dalam satu hari.

Ganjar mengatakan bahwa Pemprov Jateng terus mendorong agar sistem transportasi berjalan dengan baik melalui angkutan aglomerasi.

"Program ini saya pikirkan sejak awal saya menjabat, bagaimana caranya membuat angkutan umum yang murah, terjangkau dan baik. Akhirnya, dilaksanakan lah peluncuran Transjateng ini," katanya.

Ganjar menegaskan prioritas utama BRT Transjateng adalah untuk memberi pelayanan pada buruh, pelajar, dan veteran, setelah itu baru untuk penumpang umum lainnya.

"Kenapa buruh? karena pengeluaran mereka cukup tinggi untuk transportasi. Dengan harga Rp2.000, maka ini bisa sangat membantu. Termasuk para pelajar dan veteran agar kita bisa menghormati mereka.
Selain itu, ya untuk masyarakat umum agar mereka terlayani dengan baik dan jalanan tidak penuh," ujarnya.

Pengembangan koridor Transjateng, lanjut Ganjar, akan terus berkembang dan ke depan akan dibangun koridor-koridor lain dan rute lain yang memang dibutuhkan masyarakat.

"Koridornya bisa berkembang sesuai kondisi di lapangan," katanya.

Orang nomor satu di Jateng itu juga berharap pemerintah daerah menindaklanjuti program angkutan aglomerasi di wilayah yang dilintasi Transjateng.

"Tadi, saya bicara dengan Bupati Grobogan dan Bupati Demak. Saya mendorong agar daerah meneruskan sampai ke desa-desanya. Umpama antardaerah dilayani Transjateng, sampai di daerah ada angkutan terusan sampai ke desa-desa. Kalau bisa tiketnya terintregrasi, jadi bayarnya hanya sekali dan kalau bisa elektronik. Ini memang belum sesempurna itu, tapi kita mulai dari sekarang," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan BRT Transjateng akan membuat Grobogan semakin berkembang.

"Di tengah investasi yang terus datang, jalanan jadi padat oleh distribusi barang dan tenaga kerja. Utamanya ruas Semarang-Godong itu hampir tiap hari macet dan menyebabkan angka kecelakaan tinggi. Kami sangat senang dengan adanya rute Transjateng ini, karena sangat bermanfaat untuk warga kami," katanya.

Selain itu, keberadaan BRT Transjateng diharapkan juga mengangkat ekonomi masyarakat sekitar sekaligus mengangkat sejumlah destinasi wisata yang ada.

Sebagai informasi, layanan BRT Transjateng diluncurkan pertama kali oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 2017 dan kini ada lima rute pelayanan.

Adapun, kelima rute yang telah melayani itu adalah Semarang-Bawen, Semarang-Kendal, Purwokerto-Purbalingga, Kutoarjo-Borobudur, Surakarta-Sangiran-Sumberlawang.

Baca juga: Belanda--Pemprov Jateng kerja sama penanganan banjir rob
Baca juga: Jawa Tengah ingin perluas pasar ekspor di Eropa
Baca juga: Pemprov Jateng terima penghargaan WTP 10 kali berturut dari Kemenkeu

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021