Pandeglang (ANTARA News) - Anggota DPR dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan Ahmad Dimyati Natakusumah menyatakan bahwa solusi terbaik untuk polemik Ahmadiyah diantaranya membubarkan organisasi itu atau menjadikannya sebagai agama sendiri yang terlepas dari simbol Islam.
"Saya kira hanya itu solusinya, kalau mereka masih tetap bertahan tidak mau kembali ke Islam yang benar, maka pemerintah harus tegas membubarkan Ahmadiyah atau menjadikannya sebagai agama sendiri, dan melepaskan simbol Islam," katanya ketika dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Menurut politisi PPP itu, Ahmadiyah sudah jelas menyimpang dari ajaran Islam, maka tidak seharusnya menyandang simbol Islam.
"Dalam Islam sudah jelas Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir dan Al Quran merupakan kitab sucinya, sedangkan Ahmadiyah mengaku Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi dan memiliki kitab sendiri," katanya.
Pengakuan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terakhir dalam Islam mutlak dan itu merupakan prinsip yang harus dipegang dan diimani oleh seluruh umat muslim.
"Kalau ada umat Islam meyakini ada Nabi setelah Muhammad SAW, maka dia sudah sasar atau menyimpang, dan kalangan jamaah Ahmadiyah melakukan itu," katanya.
Dimyati juga mengaku mengkhawatirkan kekerasan dan bentrokan seperti yang terjadi di Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, akan terus terjadi, jika Ahmadiyah masih tetap mengaku sebagai umat Islam.
Jika anggota jamaah Ahmadiyah ingin hidup tentram dan bisa dengan tenang melaksanakan ajarannya, maka mereka harus bersedia menjadi agama sendiri serta melepaskan simbol Islam.
Pada dasarnya, kata dia, umat muslim cinta damai dan menentang kekerasan serta senantiasa menjunjung tinggi tolerensi antarumat beragama.
Namun, kondisinya akan berbeda jika ada pihak lain yang mengaku Islam, tapi ajarannya menyimpang dari syariat Islam.
"Saya sangat yakin, kalau Ahmadiyah tidak mengkau sebagai Islam, tidak akan ada golongan umat Islam yang mengganggunya," katanya.
Mantan Bupati Pandeglang itu juga mengaku prihatin dengan bentrokan yang terjadi antara anggota jamaah Ahmadiyah dengan warga di Desa Umbulan Kecamatan Cikeusik pada Minggu (6/2) yang menimbulkan tiga korban jiwa.
(S031/R010/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011