Jakarta (ANTARA) - Untuk memperingati Hari Batik Nasional 2 Oktober lalu, Kedutaan Besar RI di Islamabad menggelar pameran batik pada 11-13 Oktober dengan menggandeng rumah mode batik Indonesia dan Pakistan.

Menurut keterangan tertulis KBRI yang diterima di Jakarta, Rabu, pameran tersebut digelar di butik Batik Studio Fashion Store milik pengusaha Pakistan, Mohsin Qamar, di pusat perbelanjaan Centaurus Mall, Islamabad.

Dengan mengajak rumah mode batik asal Indonesia, Alleira Batik, pameran itu menampilkan berbagai macam jenis batik dan wastra (kain tradisional) dari berbagai daerah di Indonesia.

Saat membuka pameran itu, Duta Besar RI untuk Pakistan Adam M Tugio mengatakan bahwa Indonesia dan Pakistan memiliki berbagai persamaan mulai dari sejarah, budaya, kuliner, hingga soal busana.

Dalam hal batik, Pakistan memiliki kain dengan corak dan motif yang mirip dengan batik namun metode pembuatannya berbeda.

Baca juga: Sandiaga ingin batik jadi simbol kebangkitan ekonomi sektor ekraf

KBRI Islamabad mengatakan perwakilan RI di Pakistan akan terus menggenjot promosi batik di negara itu, salah satunya dengan menggelar lomba desain batik bermotif Pakistan.

Lomba tersebut akan diselenggarakan bersama sejumlah perguruan tinggi seni dan masyarakat pecinta seni di Pakistan serta para pemangku kepentingan dari Indonesia.

“Pemenangnya mendapat kesempatan berkunjung ke Indonesia untuk belajar langsung cara metode pembuatan batik di sentra-sentra industri batik di Indonesia serta mendapat kesempatan untuk mencetak hasil karya mereka,” kata Dubes Adam.

Dia berharap agar para penggemar seni dan mode di Pakistan berkesempatan menjajaki pengalaman menarik tentang keunikan dan keindahan tekstil tradisional, serta perpaduannya dengan mode dan gaya hidup Pakistan.

Selain itu, ia ingin memperkuat hubungan antarmasyarakat di kedua negara dengan melibatkan lembaga pendidikan dan budaya, pelajar dan elemen masyarakat sipil lain di Pakistan.

Baca juga: Menteri PPPA: Fesyen batik tumbuh stabil di masa pandemi

“Saya berharap upaya yang konsisten dan terfokus dari KBRI yang bekerja sama dengan mitra Pakistan akan membawa hasil yang diinginkan dan berkontribusi dalam peningkatan hubungan bilateral antara kedua negara pada tingkat yang lebih tinggi,” kata Adam.

Dia mengatakan telah ada niat baik dan kepercayaan yang terbangun antara Indonesia dan Pakistan sehingga prospek kolaborasi di sektor soft diplomacy begitu cerah.

Terkait hal itu, Laraib Fatima Hassan, Manajer Komunikasi dan Koordinasi Center for Global and Strategic Studies, lembaga pemikiran Pakistan, mengatakan bahwa hubungan antarmasyarakat merupakan salah satu inti dari hubungan bilateral Indonesia dan Pakistan.

“Saya yakin inisiatif mempromosikan soft diplomacy melalui pameran batik dan seni budaya oleh KBRI Islamabad akan menjadi tonggak bagi revitalisasi hubungan persahabatan Pakistan dan Indonesia,” ujarnya.

Baca juga: KBRI Canberra gelar seminar batik warisan budaya
Baca juga: Batik, benda seni Indonesia dipamerkan di Museum Seni Riga-Bourse

Pemkot Pekalongan berfokus pada pemulihan industri batik

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021