Sydney (ANTARA) - New South Wales (NSW) dapat lebih banyak melonggarkan pembatasan sosial di Sydney seminggu lebih awal dari yang direncanakan pada 18 Oktober karena gerakan vaksinasi di negara bagian terpadat di Australia itu meningkat.

NSW berupaya segera mencapai target 80 persen vaksinasi dosis ganda, kata pemerintah pada Rabu.

Negara bagian yang berada di barat daya itu diperkirakan sudah bisa mencapai sasaran angka vaksinasinya pada akhir pekan, dan akan mengalahkan perkiraan waktu yang direncanakan sebelumnya.

Para pejabat Australia sebelumnya berjanji untuk melonggarkan pembatasan lebih lanjut bagi penduduk yang sudah divaksin pada Senin pertama setelah target vaksinasi 80 persen tercapai.

"Jika kita mencapai 80 persen, kami selalu katakan itu akan dilakukan pada Senin berikutnya," kata kepala pemerintahan NSW, Dominic Perrottet, kepada radio ABC, soal pelonggaran yang akan dilakukan.

"Kami akan berdiskusi dengan tim kami pada Kamis dan kami akan membuat keputusan untuk diumumkan pada Jumat," ujar Perrottet.

Toko-toko ritel, bar, dan pusat kebugaran boleh melayani lebih banyak pelanggan yang sudah divaksin saat tingkat inokulasi mencapai 80 persen.

Kemudian, penggunaan masker tidak diwajibkan di dalam kantor. Kelab malam dapat dibuka kembali untuk menerima pengunjung untuk menikmati minuman sambil duduk, sementara pernikahan boleh dihadiri tamu dengan jumlah tak terbatas.

Pada Senin (11/10), lebih dari lima juta penduduk Sydney keluar dari penguncian (lockdown) yang sebelumnya diterapkan selama hampir empat bulan.

Baca juga: Sydney dibuka lagi, Australia hidup bersama COVID-19

Pencabutan aturan itu dilakukan setelah target vaksinasi 70 persen tercapai. Para pejabat NSW juga menjanjikan pelonggaran bertahap untuk pembatasan yang tersisa setelah tingkat vaksinasi mencapai 80 persen dan 90 persen.

Pemerintah NSW telah memperingatkan kasus infeksi virus corona akan meningkat dengan pembukaan kembali.

Namun, pemerintah menepis peringatan dari beberapa ahli kesehatan bahwa layanan rumah sakit bisa kewalahan dengan kenaikan kasus COVID-19 di bawah strategi untuk hidup berdampingan dengan virus corona yang diterapkan Perrottet.

Kasus harian COVID-19 di New South Wales naik menjadi 444 pada Rabu dari 360 kasus pada Selasa (12/10).

Australia berada dalam cengkeraman gelombang ketiga infeksi virus corona yang dipicu oleh varian Delta yang melanda dua kota terbesar Australia --Sydney dan Melbourne-- dan Ibu Kota Canberra.

Sebanyak 400.000 penduduk Canberra akan keluar dari penguncian pada Jumat (15/10) karena tingkat vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 95 persen. Angka itu merupakan salah satu capaian vaksinasi yang tertinggi di antara ibu kota regional Australia.

Victoria, negara bagian yang beribu kota Melbourne, mengalami hari paling mematikan akibat wabah varian Delta pada Rabu dengan 13 korban jiwa.

Victoria juga melaporkan 1.571 kasus baru COVID-19, atau naik dari 1.466 kasus pada Selasa (12/10).

Bahkan dengan adanya wabah varian Delta, Australia tergolong berhasil menjaga jumlah kasus infeksi virus coronanya relatif rendah, dengan sekitar 133.400 kasus dan 1.478 kematian akibat COVID-19.


Sumber: Reuters

Baca juga: Dokter Australia peringatkan pembukaan Sydney terlalu cepat

Baca juga: Australia bersiap hadapi peningkatan COVID-19

Indonesia kembali terima 500 ribu dosis AstraZeneca dari Australia

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021