-

Nardab, Pakistan (ANTARA News) - Serangan bom bunuh diri yang dilakukan seorang remaja laki-laki menewaskan 31 calon prajurit Pakistan di sebuah tempat latihan pada hari Kamis. Taliban mengklaim pemboman itu sebagai pembalasan atas serangan udara AS dan militer Pakistan.

Remaja yang memakai seragam sekolah itu meledakkan dirinya di tempat latihan di dalam kompleks militer yang dijaga ketat di luar kota Mardan, kata beberapa pejabat.

Serangan itu merupakan yang paling mematikan di Pakistan sejak serangan bom bunuh diri yang dilakukan seorang wanita menewaskan 43 orang di sebuah tempat distribusi pangan PBB pada Hari Natal di daerah suku Bajaur.

Taliban menyatakan bertanggung jawab atas serangan Kamis dan mengancam melancarkan "serangan lebih besar" dalam beberapa hari mendatang untuk membalas serangan pesawat tak berawak AS dan operasi militer Pakistan di kawasan suku baratlaut.

"Itu adalah serangan bunuh diri. Pembom remaja itu berjalan kaki dan memakai seragam sekolah," kata Abdullah Khan, seorang polisi senior di Mardan, sekitar 30 kilometer dari ibukota regional Peshawar, kepada AFP.

"Jumlah kematian calon prajurit kini mencapai 31. Sebanyak 36 orang cedera, 16 diantaranya dalam keadaan kritis," kata Khan.

"Penyerang bom itu berusia 14 atau 15 tahun. Ia bukan pelajar sekolah di dalam kompleks resimen. Ia datang dari luar namun berpakaian seperti anak sekolah yang lain," tambahnya kepada AFP.

Setelah serangan tersebut, pasukan yang memakai jaket anti-peluru dan topi baja menutup seluruh daerah sekitar Pusat Resimen Punjab, dengan menempatkan jeep bersenapan mesin dan mencegah akses ke lokasi itu, kata seorang wartawan AFP.

Dalam insiden lain, gerilyawan di kawasan suku Waziristan Utara menembak mati tiga orang Kamis, termasuk dua polisi suku. Para korban dituduh melakukan aksi mata-mata untuk AS, kata pejabat setempat.

Taliban mengobarkan kekerasan terhadap pasukan keamanan di Pakistan, sekutu utama AS dalam "perang melawan teror", dan mengklaim berbagai serangan sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak AS di daerah suku Pakistan.

Sekitar 4.000 orang tewas dalam serangan-serangan bunuh diri dan pemboman di Pakistan sejak pasukan pemerintah melancarkan serangan terhadap kelompok garis keras di dalam sebuah masjid di Islamabad pada 2007.

AS pada 2010 menggandakan serangan rudal di kawasan suku Pakistan, dan lebih dari 650 orang tewas dalam sekitar 100 serangan sepanjang tahun itu.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaeda di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaeda dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi.

Lebih dari 1.150 orang tewas dalam lebih dari 140 serangan pesawat tak berawak di Pakistan sejak Agustus 2008, termasuk sejumlah militan senior. Namun, gempuran-tempuran itu telah mengobarkan sentimen anti-Amerika di negara muslim konservatif itu.

AS meningkatkan serangan rudal oleh pesawat tak berawak ke Waziristan Utara setelah seorang pembom bunuh diri Yordania menyerang sebuah pangkalan AS di seberang perbatasan di provinsi Khost, Afghanistan, pada akhir Desember, yang menewaskan tujuh pegawai CIA.
(M014/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011